Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih pendek daripada standar usianya akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang. Kondisi ini dapat disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil atau anak pada masa pertumbuhannya.
Protein Hewani dinilai efektif dalam mencegah anak mengalami stunting. Pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Headey et.al (2018) menyatakan bahwa ada bukti kuat hubungan antara stunting dan konsumsi pangan hewani pada balita 6-23 bulan, seperti susu/produk olahannya, daging/ikan dan telur. Penelitian tersebut juga menunjukkan konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan daripada konsumsi satu jenis pangan hewani. Dengan demikian protein hewani penting dalam penurunan stunting.
Perlu diketahui telur merupakan sumber protein, asam amino dan lemak sehat. Sedangkan susu mengandung protein dan kalsium. Makan telur matang dengan susu membuat asupan protein manusia seimbang.
Lalu ketahui juga bahwa dasar dari pertumbuhan tulang itu ada pada tulang rawan. Zat gizi dari pangan hewani bisa membentuk tulang rawan tersebut. Artinya jangan hanya berpikir tentang kalsium dan mineral, tapi ketika ingin pertumbuhan tulang normal maka perlu juga protein hewani.
Asupan protein hewani pada ibu hamil sangat penting dalam mencegah stunting pada janin yang dikandungnya. Gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan menjadi salah satu penyebab utama anak lahir stunting salah satunya karena komponen gizi. Maka pemberian telur satu butir satu hari pada anak setelah pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan risiko stunting.
Penting pula untuk memperhatikan protein hewani dalam 270 hari pertama kehidupan atau 9 bulan dapat mencegah anak dari stunting. Tetapi di luar itu yang juga lebih penting dalam mencegah anak lahir stunting adalah 100 hari sebelum terjadinya kehamilan atau persiapan kehamilan.
Pada masa tersebut calon ibu dianjurkan mengonsumsi tinggi protein untuk persiapan sel telur dan sperma yang berkualitas, sehingga menghasilkan embrio yang baik dan janin yang berkualitas.
Konsumsi tinggi protein hewani selain mencegah stunting juga dapat menurunkan morbiditas maternal dan perinatal dan mencegah terjadinya pertumbuhan janin terhambat, mencegah terjadinya eklamsia berat.
Sumber: Kementerian Kesehatan RI