Anak dapat menjadi inspirasi bagi sebuah karya. Hal tersebut di antaranya ditunjukkan pada novel Rapijali. Dalam ceritanya dikisahkan Yuda Alexander yang terinspirasi untuk membuat lagu yang judulnya sama dengan nama anaknya: Kinari.
“Lagu “Kinari” ini penuh cinta. Bukan asmara, tapi hubungan seseorang yang diselamatkan hidupnya oleh satu sosok. Bisa diinterpretasikan siapapun, tapi, dalam kasus Kinari, dia diselamatkan oleh anaknya. Bayangkan orang yang merasa hidupnya hancur, kelam, tak punya harapan, tiba-tiba ada titik cahaya yang memandunya keluar dari kegelapan hingga akhirnya dia memperoleh hidup yang baru. Ini lagu yang bercerita tentang pengharapan dan kesempatan ke-2 untuk menjalani hidup yang lebih punya makna,” tutur Dee Lestari penulis buku Rapijali.
Masih terkait karya yang terinspirasi anak, simak juga bagaimana Marchella FP kala membuat Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI).
“Ibu takut lupa rasanya muda. Ibu tulis pesan itu untuk kita,” begitu ungkap Marchella FP.
Bahkan kala belum memiliki anak, karya pun dapat terinspirasi dengan sosok anak yang diimajinasikan. Hal itulah yang terlihat pada Marchella.
Pada Podcast BEGINU, Marchella menjelaskan lebih lanjut bahwa cover NKCTHI adalah jendela, yang representasinya adalah setiap malam seorang ibu sedang membacakan dongeng untuk anaknya.
“Ibu itu lagi ngobrol, surat yang dia kirim waktu dia muda. Dia baca surat itu yang datang satu per satu di halaman rumahnya dan dibacain setiap hari untuk anaknya,” ungkap Marchella.
Dengan maksud suatu hari si ibu ini menua, dia lihat orang-orang di sekitarnya saat menua, tumbuh menjadi orang yang tak diinginkan ketika mudanya.
“Semakin tumbuh kadang kita lupa, kadang kita jadi orang yang kita benci. Nggak ada yang bisa ngingetin selain diri kita sendiri,” ujar Marchella mengurai filosofi surat yang dikirim tersebut.