Bermain merupakan salah satu bentuk stimulasi yang diperlukan bagi anak-anak di bawah usia enam tahun agar maksimal pertumbuhannya. Manfaat bermain bagi anak-anat sangat besar karena dapat memberi kesempatan bagi mereka untuk bereksplorasi dan mengembangkan skill-skill yang kelak dibutuhkan dalam kehidupan di masa mendatang.
Dalam bermain, anak-anak hakikatnya tengah berlatih memecahkan masalah saat menghadapi kesulitan. Dalam permainan, kadang anak dihadapkan untuk mencari solusi dari masalah yang dihadapi, maka terkadang anak kalau bermain dengan temannya suka diskusi hingga berdebat.
Bermain juga diyakini dapat mengembangkan rentang konsentrasi anak, di mana kemampuan sensor motorik, logika berpikir turut dilatih.
Contohnya, kala anak bermain Lego, maka itu bisa menjadi sarana melatih motorik halus, sedangkan saat anak berlarian maka saraf motorik kasar turut diolah.
Tak hanya itu, kecerdasan emosional melalui komunikasi dan interaksi bersama teman turut dilatih lewat situasi permainan.
Sementara itu dalam publikasi Harvard Health, dijelaskan bahwa lebih dari satu juta sambungan saraf baru dibuat di otak dalam beberapa tahun pertama kehidupan.
Membentuk koneksi saraf ini membuatnya lebih efisien. Proses-proses tersebut nantinya akan membangun otak dan membantu memandu bagaimana fungsinya selama sisa hidup anak tersebut.
Saat anak-anak diajak bermain sehingga mereka bereaksi dan berinteraksi satu sama lain dengan cara yang penuh kasih maka blok otak yang sehat dan anak yang bahagia akan memiliki kesempatan lebih baik untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat, bahagia, kompeten, serta sukses.
Sumber: Harvard Health, Antara