Pola tidur seseorang unik untuk tipe tubuh, kesehatan, serta usia mereka. Meski begitu, setiap orang memiliki ritme sirkadian yang berarti mereka terprogram untuk merespons terbit dan terbenamnya matahari.

Kafein dapat mengganggu siklus tidur bangun alami yang akhirnya memengaruhi tidur seseorang.

Seperti dilansir Journal of Sleep Research, kadar adenosin biasanya lebih tinggi di malam hari. Yang berarti, orang merasa mengantuk menjelang waktu tidur.  Sementara itu konsumsi kafein akan menghambat adenosin yang dapat membuat orang terlalu waspada untuk dapat tertidur. Kafein juga dapat mengganggu hormon pemicu tidur.

Saat kita mengonsumsi kafein di siang hari, di malam hari hal itu menyebabkan penurunan metabolit utama melatonin, hormon pemicu tidur yang merupakan salah satu alasan tidur terganggu.

Efek kafein yang berdampak pada tidur dapat bertahan lama setelah tegukan terakhir kopi. Begitu berada di dalam tubuh, kafein bertahan selama beberapa jam.

Karena lamanya waktu yang dibutuhkan kafein untuk meninggalkan sistem Anda, disarankan untuk tidak minum kafein sebelum tidur, setelah makan malam, untuk memitigasi kemungkinan Anda menghabiskan waktu berjam-jam terjaga, ketika seharusnya tertidur.

Sumber: Live Science, Antara