Prasajadi Heru Lastiko merilis proyek gambar profil Muke: UFO. Proyek ini menampilkan 365 kreasi yang dirilis per-hari dalam setahun. Seperti dilansir harian Kompas, ini membuktikan konsistensi Pras terhadap karakter dan tema yang dipilihnya.

Dari alinea di atas, bolehlah saya garis bawahi konsistensi Pras dalam menampilkan 365 kreasi yang dirilis per-hari dalam setahun. Konsistensi, hal itulah yang juga disorot pada buku Atomic Habits karya James Clear. Hal-hal yang sifatnya atomic, satu persen saja setiap hari kalau kita konsisten selama 365 hari, setelah satu tahun kita mengalami peningkatan sebesar 37 kali.

Masih terkait konsistensi, hal tersebut juga berlaku dalam hal investasi, seperti diperlihatkan pada buku The Psychology of Money. Tahukah Anda, $81,5 miliar dari $84,5 miliar harta Warren Buffett datang sesudah ulang tahunnya yang ke-65.

Dalam buku The Psychology of Money dijelaskan bahwa harta Buffet bukan hanya karena dia investor hebat, melainkan karena dia investor hebat sejak masih anak-anak.

Kunci keberhasilan Buffett yang sebenarnya adalah bahwa dia sudah jadi investor fenomenal selama tiga perempat abad.

Buffett mulai berinvestasi serius ketika berumur 10 tahun. Waktu dia berumur 30, hartanya sudah $1 juta, atau $9,3 juta kalau disesuaikan dengan inflasi.

Pada buku karya Morgan Housel tersebut disebut keahlian Warren Buffett adalah investasi, tapi rahasianya adalah waktu. Begitulah cara kerja penumpukan.

Konsistensi, hal tersebut mungkin terdengar sederhana untuk diucapkan, namun dalam implementasinya bukanlah hal mudah.

Dalam konteks agama, konsistensi juga diperlukan. Seperti tercermin dalam HR Bukhari dan Muslim berikut: “Beramallah sesuai kemampuanmu. Demi Allah Dia tidak akan jemu untuk menerima amalmu, sehingga kamu sendirilah yang merasa jemu. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah yaitu yang dikerjakan secara terus-menerus (konsisten).”

Konsistensi dalam pengamatan saya memang diperlukan untuk membentuk ritme, siklus. Maka jika sedang mengalami kejenuhan tertentu, usahakan untuk tidak terlampau jauh drop-nya. Misalnya telah terbiasa untuk berjalan 10.000/hari, jika sedang malas, ada baiknya untuk tetap berjalan semampunya dengan angka yang tak terlalu terlampau jauh.

Contoh lainnya terkait konsistensi juga dapat terlihat dalam menulis. Misalnya dengan mengalokasikan waktu 1 jam tertentu untuk menulis. Usahakan untuk konsisten menulis dalam slot waktu tersebut – apa pun hasilnya.

Mengalokasikan waktu tertentu, serta konsisten mengerjakannya juga merupakan hal yang dapat berlaku universal di berbagai bidang keahlian.