Para orang tua disarankan untuk menjalin komunikasi kepada anaknya untuk mencegah kecanduan gim. Perlu dialog intens dengan anak, apa sih yang mereka dapatkan saat main gim? Adakah pengaruh positif dan negatif yang dirasakan mereka pada tubuh dan kehidupannya?
Seiring dengan teknologi zaman now, gawai dan gim merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan anak. Namun, diperlukan batasan-batasan. Baik itu terkait durasi penggunaan, pemilihan konten, maupun jenis-jenis permainan yang tepat untuk anak-anak.
Hal tersebut bertujuan agar kehidupan anak dapat seimbang. Di samping itu orang tua juga disarankan untuk melatih anak agar bertanggung jawab pada kegiatannya sehari-hari.
Dengan dialog serta kesepakatan antara orang tua dan anak akan menciptakan kesadaran dan manajemen diri dalam penggunaan gadget yang tepat.
Lebih lanjut, gim dapat memunculkan hormon kebahagiaan, antara lain dopamin, oksitosin, serotonin, endorfin. Secara umum, hormon-hormon tersebut memunculkan perasaan bahagia dan senang setelah melakukan aktivitas tertentu, khususnya gim.
Hormon-hormon kebahagiaan tersebut menyebabkan tubuh seseorang secara alami menjadi ingin bermain gim secara terus-menerus. Alhasil anak jika terakumulasi dapat menjadi terlampau lama bermain gim, hingga berpotensi mengalami kecanduan bermain gim.
Kecanduan bermain gim dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mental, yakni kurangnya kemampuan bersosialisasi, stres, kelelahan kronis, apatisme, rendahnya motivasi untuk melakukan hal lain.
Lalu kesehatan fisik anak pada masa pertumbuhan juga dapat terganggu, karena kurang gerak, sakit mata, keluhan sakit di persendian.
Ayah-bunda, ketahuilah hormon kebahagiaan saat bermain gim tersebut dapat disubstitusi dengan kegiatan lain – di antaranya yang melibatkan fisik serta anak bergerak.
Sumber: Antara