Carian
Pikiran Yang Cemerlang Dan Gaya Hidup Aktif 
February 22, 2023 Arifin

“Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.” – Buya Hamka

Demikian kiranya kalimat bernas dari ulama yang juga penulis Buya Hamka. Dari quote tersebut, kiranya beberapa spot inspirasi bisa didapatkan yakni gaya hidup aktif, tubuh yang bergerak, merampungkan tugas, monotasking, serta pomodoro. Mari kita ungkap secara lapis demi lapis.

‘Budak bagi tubuh yang malas’, harus diakui sedentary lifestyle semakin meningkat. Meski begitu, bukan berarti kita pasrah saja, melainkan bergiat untuk melakoni gaya hidup aktif. Anda dapat mencanangkan berjalan 10.000 langkah/hari, melakukan olahraga selama 150 menit dalam seminggu atau 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu. Anda juga dapat menjadikan aktivitas keseharian sebagai bagian dari gaya hidup aktif (misalnya memilih naik-turun tangga dibandingkan menggunakan lift).

‘Budak bagi tubuh yang malas’, juga dapat menjadi penyakit. Dari makanan dan minuman yang diasup, jika tubuh malas bergerak, dapat menjadi timbunan lemak yang bermuara pada obesitas. Dengan bergerak, maka ada kalori yang dibakar, sehingga berefek baik bagi tubuh.

Tubuh yang aktif juga dapat menghadirkan hormon seperti endorfin, yang turut membantu bagi lahirnya pikiran-pikiran yang cemerlang. Sebagai informasi endorphin memiliki fungsi penting bagi fisik maupun emosi, di antaranya meningkatkan suasana hati, meningkatkan rasa percaya diri, mendukung memori dan fungsi kognitif.

Lalu, perihal ‘yang mendahulukan istirahat sebelum lelah’. Dalam hal ini, Anda dapat menerapkan monotasking, berfokus dulu merampungkan pekerjaan tertentu atau bagian dari pekerjaan tertentu. Setelah itu dapat berpindah ke pekerjaan lainnya. Dengan begitu konsentrasi, waktu, tenaga, dapat lebih tercurah.

“Gas dan rem” antara bekerja dan istirahat juga dapat diterapkan melalui pomodoro. Teknik Pomodoro merupakan sistem manajemen waktu yang menggugah orang untuk bekerja secara fokus dalam rentang waktu yang mereka miliki. Secara singkat, dengan menggunakan sistem ini kita akan membagi pekerjaan kita menjadi 25 menit per kegiatan dengan bekerja secara fokus terhadap satu tugas, kemudian 5 menit istirahat total, setiap jeda istirahat ini disebut sebagai “pomodoro”. Kemudian setelah melakukan 4 kali pomodoro, kita mengambil istirahat yang lebih lama lagi, yakni sekitar 15 sampai 20 menit.

‘Yang mendahulukan istirahat sebelum lelah’ juga dapat kontekstual dengan kebiasaan menunda. Anda dapat mendahulukan menyelesaikan dulu, memprioritaskan agar selesai dulu, setelah itu barulah “merayakannya”, beristirahat setelah lelah bekerja.

Komen