Hujan menyelimuti Jakarta seharian ini. Sebuah konten di Instagram menyebutkan agar jangan memakai lampu hazard saat hujan. Teringatlah dengan tayangan yang rutin saya, istri, dan anak saksikan tiap minggunya yakni Serial Animasi Trungtung.
Disajikan dengan ringan, terdapat unsur humor, konten dalam serial animasi tersebut memberikan sejumlah pembelajaran agar tertib berlalu lintas. Di antaranya mengenai penggunaan lampu hazard. Lampu hazard dipakai ketika sedang darurat, seperti mogok, pecah ban, atau kerusakan lainnya.
Ada pun lampu hazard tidak dinyalakan saat cuaca buruk, berkabut, atau memasuki terowongan gelap. Perlu diingat ketika menyalakan lampu hazard, lampu sein kita menjadi tidak berfungsi. Lampu hazard bukan menjadi isyarat ketika kita berjalan lurus di persimpangan. Lampu hazard juga bukan tanda ketika sedang konvoi.
Pelajaran tertib berlalu lintas lainnya terkait pentingnya lampu sinyal. Lampu sinyal yakni lampu sein, lampu rem, maupun lampu mundur, penting untuk berfungsi dan digunakan. Dikarenakan dengan lampu sinyal tersebut, bisa memberi tahu kemana arah kendaraan kita kepada kendaraan lain. Hal tersebut merupakan langkah mitigasi agar tidak terjadi kecelakaan.
Dalam berkendara juga penting kiranya untuk senantiasa berkonsentrasi. Maka ketika mengemudikan kendaraan, hindari menelepon, membaca, mengirim pesan singkat. Berbagai kegiatan tersebut dapat mengganggu konsentrasi berkendara. Kalaupun terpaksa ingin melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, jauh lebih baik menepi dulu sebentar.
Pengetahuan tertib berlalu lintas lainnya yakni ada beberapa kendaraan yang mendapat hak utama untuk didahulukan, seperti ambulans, iringan jenazah, pemadam kebakaran, mobil pejabat negara dengan pengawalan.