Bertempat di bawah pohon rindang, berbagai aktivitas dapat dilakukan. Di Indonesia dikenal pangkas rambut yang berlokasi di bawah pohon rindang. Sederhana, dan menyajikan semilir angin bagi mereka yang dipangkas rambutnya. Apakah Anda pernah mencobanya?
Di bawah pohon rindang, ragam ide pun dapat bermunculan. Isaac Newton terkenal akan teori gravitasi. Dia mengungkapkan teori tersebut setelah terinspirasi dari buah apel yang jatuh di kepalanya.
Kala itu, pada 1666, Newton sedang duduk di bawah pohon apel saat memikirkan gravitasi. Lalu sebuah apel jatuh di kepalanya.
Seperti dilansir Tempo, pohon apel yang pernah menjadi inspirasi Newton itu ternyata masih berdiri hingga sekarang. Sejak 1750, pohon ini terus dipelihara keturunan keluarga Woolerton. Pohon ini sempat tumbang karena badai pada 1816. Beruntungnya berhasil ditanam kembali. Kini, pohon tersebut dirawat oleh Badan Pemelihara Cagar Budaya Inggris.
Di bawah pohon rindang, ragam ide pun dapat bermunculan. Maka tak mengherankan jika rapat yang bertepat di bawah pohon rindang menjadi pilihan. Rapat yang dapat menguras pikiran, tenaga, dapat dinetralisir dengan sepoi angin, serta teduhnya naungan pohon rindang.
Di bawah pohon rindang, Anda juga dapat meningkatkan hormon dopamin secara alami, dengan berpiknik di situ bersama keluarga dan para sahabat. Tren berpiknik di ruang terbuka hijau kini semakin diminati. Sebuah upaya untuk mesra dengan alam, sembari bercengkerama dengan obrolan yang hangat.
Sementara itu, kala hujan disertai petir terjadi, hindari berteduh di bawah pohon rindang. Hal ini guna memitigasi risiko sambaran petir. Pohon merupakan penghantar listrik, jika pohon itu lebih tinggi dari bangunan atau benda lain di sekitarnya maka dia yang akan menjadi sasaran sambaran.