Arifin Diterbitkan 16 March 2023

Riuh Persiapan Menyambut Ramadan & Lebaran 

Tinggal hitungan hari menuju Ramadan. Berbagai persiapan lazimnya telah dilakukan. Seperti misalnya stok makanan-minuman untuk sahur dan berbuka nantinya, pun begitu dengan mengecek busana – dimana terdapat ibadah tarawih berjamaah yang dilakukan baik itu di masjid, musala, langgar.

Ya, Ramadan dan juga Lebaran membawa orang-orang pada sejumlah persiapan untuk hari-hari ke depannya.

Menjelang Ramadan, tempat pemakaman umum (TPU) lebih ramai dengan para peziarah. Ada tradisi, kebiasaan untuk melakukan ziarah menuju bulan suci. Ziarah makam juga biasanya dilakukan pada bulan Syawal, terutama hari-hari awal Lebaran.

Di sejumlah daerah Indonesia, menjelang Ramadan terdapat sejumlah tradisi berikut yakni Nyepuh, Mi Salin, Ngikis, Balimau, Malamang, Munggahan, Nyorog, Meugang, Apeman, Dugderan, Pacu Jalur, Nyadran, Megengan, Padusan, dan sebagainya.

Pada bulan Ramadan, momentum buka puasa dapat menjadi reuni tersendiri. Baik itu dengan kolega, rekan sekolah, sahabat, dan sebagainya. Maka persiapan pun lazimnya dilakukan, mulai dari tempat, waktu, pilihan kuliner, dan sebagainya.

Lalu berbagai persiapan pun dilakukan terkait Hari Raya, seperti pulang kampung, membeli tiket sarana transportasi untuk pulang kampung, memilih tempat wisata tertentu. Bagi pengusaha ada pula alokasi Tunjangan Hari Raya (THR) yang perlu disiapkan untuk karyawannya.

Menyambut hari yang fitri, sejumlah tampilan kasat mata pun disiapkan. Maka sejumlah pengecatan dilakukan, baik itu di rumah, tempat ibadah. Busana pun dipersiapkan untuk Hari Raya, mulai dari memerhatikan tren, memadupadankannya dengan yang ada, maupun keserasian warna dan tampilan (baik itu dengan pasangan, anak).

Meski begitu segala keriuhan persiapan menyambut bulan puasa serta Lebaran seyogianya jangan melupakan esensi nilai ibadah yang terkandung pada Ramadan serta Syawal.