Dari film, kita dapat belajar banyak hal. Mulai dari alergi tertentu terhadap makanan hingga welas asih dengan memberi. Ya, hal itu dapat ditemui pada satu benang merah: makanan.

Pada film Parasite dikisahkan asisten rumah tangga (ART) Moon Kwang memiliki alergi terhadap buah persik. Alergi tersebut di-framing sedemikian rupa menjadi penyakit TBC. Dalam aksinya di lapangan, kolaborasi ayah & anak,  Kim Ki-taek & Ki-jung yang presisi mampu mengelabui alergi buah persik menjadi terlihat seperti sakit TBC.

Ada pun seperti dilansir Detik, orang yang alergi terhadap buah persik dapat mengalami batuk parah dan gatal. Jika seseorang memiliki alergi buah persik maka dampaknya antara lain rasa kebas di lidah, bengkak, gatal hingga kemerahan pada bibir dan wajah.

Makanan yang digunakan untuk “menyingkirkan” juga dilakukan oleh Gollum kepada Sam. Dengan keterbatasan stok Lembas (roti untuk bekal perjalanan yang dibuat oleh bangsa Elf), Gollum melakukan framing bahwa Sam memakan Lembas melebihi batas. Framing itu dengan menaruh remahan roti di pakaian Sam.

Di film lainnya, roti dapat menjadi wahana welas asih, hingga menunjukkan karakter diri. Peeta Mellark yang berbaik hati untuk berbagi roti kepada Katniss Everdeen di musim dingin yang menggigit. Buah kelakuan baik itu terbawa sampai jauh dan terkenang bagi Katniss ketika mereka akhirnya mengikuti The Hunger Games.

Sementara itu karakter kartun Doraemon mood-nya akan lebih asyik jika menyantap kudapan dorayaki. Sejenis pancake yang berasal dari Jepang tersebut memang merupakan kegemaran Doraemon. Sebaliknya jika ia kehilangan dorayaki, maka dapat menjadi nelangsa dan tidak baik-baik saja.