Arifin Diterbitkan 20 March 2023

Google Doodle Hari Ini, Sapardi Djoko Damono 

Google Doodle pada 20 Maret 2023 memperingati 83 tahun penyair Sapardi Djoko Damono. Tampilan visual pada Google Doodle tersebut langsung menautkan ingatan pada puisinya yang lekat diingat banyak orang: Hujan Bulan Juni.

Mengenang Eyang Sapardi, beberapa pilihan karya beliau yang termaktub pada buku Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita kiranya dapat menemani dan menghadirkan perenungan tersendiri.

Rentang karya Sapardi kompleks dan menimbulkan ragam tafsir. Maka beberapa karyanya yang saya pilihkan untuk dikutip ini kiranya dapat mewakili aneka perspektif.

Melalui SUATU HARI DI TAMAN KANAK-KANAK, menurut hemat saya sisi edukasi, pedagogi dari Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) periode 1995-1999 ini tergambarkan. Berikut karya beliau:

SUATU HARI DI TAMAN KANAK-KANAK

                                                                                                                             : Sir Ken Robinson

Bu Guru bilang aku takkan bisa

menggambar-Mu. Tunggu, aku coretkan Kau

di kertas ini. Jangan Kau-bilang siapa pun,

lihatlah sendiri. Persis, kan?

Tiap tanggal 20 Maret diperingati sebagai Hari Dongeng Sedunia. Menurut hemat saya, karya Sapardi pada DENGAR BAIK-BAIK memiliki irisan tema dengan dongeng. Berikut karya beliau:

DENGAR BAIK-BAIK

Dengar baik-baik, jangan suka main-main

dengan matahari. Sesendok cahaya saja

cukup. Boleh, kan? Dengar baik-baik! Oke,

tetapi sesendok saja demi dongeng

yang dahaga di tenggorokan, sejak dewa

tak lagi menitis ke ksatria. Jangan suka main-main

dengan matahari! Sesendok saja,

demi lakon yang bersikeras mencapai ujungnya.

Tinggal hitungan hari menuju Ramadan. Menurut hemat saya, karya Sapardi pada PERJALANAN KE AKHIRAT cocok menjadi perenungan mengenai makna kehidupan dunia dan akhirat. Berikut karya beliau:

PERJALANAN KE AKHIRAT

                                                                                                                                    : Raja Ali Haji

Perjalanan ke akhirat jangan dibebani

dendam kesumat –

langkahmu nanti tersendat.

Tentu ada penjaga gapura

yang barangkali bertanya,

“Mau ke mana, Saudara?”

Kau tak perlu risau

ia memang tak suka menegur,

“Dari mana, Saudara?”

Perjalanan ke akhirat pasti terasa berat

kalau kau suka berkhianat

dan akan terasa semakin susah

kalau jiwamu tak ikhlas menyerah

kalau ruhmu sakitnya parah.

Perjalanan ke akhirat akan tertahan

kalau kau tak berhandai taulan

kalau kau suka memalingkan muka

terhadap anak yatim dan kaum dhuafa

kalau kau suka menyumpal telinga

terhadap nasib yang bising suaranya

terhadap cinta yang sunyi sapanya

kalau kau suka memuntahkan kembali

doa pahit yang kautelan setiap hari.

Perjalanan ke akhirat penuh onak dan duri

kalau kau suka mengusir burung-burung

yang mematuki remah cahaya pagi

kalau kau suka mengusir

anak-anak yang bernyanyi-nyanyi

di jalanan depan rumahmu

yang biasanya sepi. Bertobatlah.

:

Tutup matamu rapat-rapat

dan bayangkan: capung yang dulu kaulumat

di telapak tanganmu kembali menggeliat

lalu terbang menemanimu.

:

Sebenarnyalah.