Arfianingrum Pujiastuti Diterbitkan 24 March 2023

Lika-Liku Bisnis Makanan, Dari Bahan Baku Hingga Kepuasan Konsumen 

Bisnis makanan memiliki kerumitan tersendiri. Tak hanya berbekal kemampuan memasak – lantas akan lancar jaya ketika menjalankan bisnis kuliner, namun ada banyak hal yang harus dipikirkan.

Untuk melewati bulanan, tahunan, maka berbagai hal harus direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi. Di antaranya mengenai bahan baku.

Seperti diungkap oleh Ruben Onsu dengan mengambil sampel kecap asin untuk mi. Menurutnya beda merek, akan berbeda harganya. Maka dirinya harus mempertimbangkan harga dan rasa.

Setelah harga dan rasa ok, masih ada tahapan melihat seberapa banyak yang dapat memproduksi kecap asin tersebut.

“Jangan-jangan yang produksi sedikit. Pembeli sudah candu dengan rasanya, senang, terus ada yang kita ubah, pasti dia berasa,” jelas Ruben yang memiliki lini usaha Geprek Bensu.

Distribusi bahan baku juga harus dipikirkan. Mengambil dari mana, lalu sampai ke tempat usaha makanan masihkah dalam keadaan fresh.

Lalu perlu juga dipikirkan mengenai penyimpanan bahan baku supaya awet. Hal ini berpengaruh terhadap pengeluaran, serta terkait konsistensi dan kualitas rasa.

Terkait menjaga kualitas dan konsistensi rasa, hal tersebut berpengaruh pada repeat order, pelanggan loyal. Sebaliknya jika kualitas dan konsistensi rasa tak diraih, maka ada kemungkinan pelanggan kapok tak kembali lagi, beralih ke tempat lain.

Terkait rasa juga perlu dipertimbangkan lidah konsumen. Katakanlah bisnis makanan yang dibuat merupakan adaptasi dari luar negeri, akan diterimakah rasa tersebut di konsumen disini? Trial and error, mencobakannya di banyak lidah dapat menjadi salah satu metode sebelum merilis kulinernya ke publik.

Lalu perlu juga dipikirkan mengenai pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Apakah telah ramah, baik, sehingga terdapat kesan positif di benak konsumen.

Berbisnis makanan pun harus memperhitungkan makanan yang tak terjual, makanan yang basi, bahan baku yang sudah tak baik lagi.

Lalu perlu juga diperhitungkan mengenai harga. Jenis konsumen mana yang dituju, maka hal ini berpengaruh pada banderol harga yang diberikan. Kenaikan harga bahan baku tertentu juga dapat menyebabkan kerumitan lainnya, langkah apa yang dapat ditempuh. Apakah dengan ikut menaikkan harga, subsidi silang, mengecilkan volume produk, dan sebagainya.