Jam dinding yang berdetak
Jam pasir yang membisikkan suara
Jam di tangan, kepala yang senantiasa memikirkan kemungkinan, perandaian
Masa lalu biarlah berlalu
Ditengok untuk diambil hikmah secukupnya
Bukan untuk berandai, seandainya, jika
Atau menyesal berlarutan, mengutuk masa
Masa depan, takar resahmu secukupnya
Siapkan kini untuk nanti
Prediksi demi prediksi, bisa jadi tak semuram itu
Payung di tangan, busana aneka cuaca di laci
Bersiap, berencana, tidak menyerahkan saja pada waktu
Dan kini,
Hidup-hiduplah
Rayakan kesempatan yang ada
Syukuri segala
Sesungguhnyalah