Carian
Mengapa Penting Menyunting Tulisan? 
March 28, 2023 Arifin

Mengedit suatu tulisan merupakan hal yang perlu. Dikarenakan sapuan pertama dari tulisan lazimnya terdapat celah. Bahkan sekaliber penulis berpengalaman manapun, menyunting merupakan bagian dari menulis yang ditempuh.

Menulis memang mengajarkan untuk bersabar. Termasuk terhadap prosesnya. Menulis pun membutuhkan waktu. Dalam hal edit, pada suatu tulisan, dapat dilihat pada termin waktu tersendiri.

Adakah tenggat dari tulisan tersebut? Maka sebisa mungkin jangan terlalu mepet antara tenggat dengan tulisan tersebut diselesaikan. Berikan ruang untuk melakukan penyuntingan. Dengan menyunting, dapat dilihat secara lebih jernih, apakah tulisan tersebut kiranya telah dipahami oleh orang lain. Apakah pesannya telah tersampaikan? Maka dengan basis itu saja, bisa jadi ada pemenggalan naskah ataupun penambahan naskah. Pun begitu dengan diksi, bisa jadi ada yang bertele-tele, logika yang terputus, dan sebagainya.

Kala menyunting, bahkan bisa dilakukan revisi dalam skala tertentu. Wartawan senior Dahlan Iskan sebagai contoh, dapat mengganti lead hingga tiga kali dalam tulisannya.

Menyunting juga dapat sistemik, manakala terjadi perubahan sudut pandang. Contohnya dalam suatu cerpen, novel, jika setelah ditimbang sebagai contoh, rasanya lebih cocok menggunakan sudut pandang orang ketiga dibanding sudut pandang orang pertama. Maka berbagai perombakan dapat dilakukan. Serta bisa worth it, jika mengalami kebuntuan dalam menulis, serta pesan dapat lebih tersampaikan kepada pembaca.

Dengan menyunting, maka ada upaya agar kalimat dapat dimengerti orang lain, sejernih mungkin, seminim mungkin distorsi bagi pembaca.

Memberikan jeda waktu pada tulisan, lalu membacanya di kesempatan lain, memungkinkan untuk melihat tulisan dengan lebih utuh. Wajah asli dari tulisan, dapat lebih terlihat ketika telah ada jeda dan berjarak tertentu.

Dalam menyunting, lini masa juga perlu diperhatikan. Perlu dibatasi berapa lama kiranya menyunting. Jika tidak, ada “godaan kesempurnaan”, untuk terus mengedit, mengedit, mengedit terus, sehingga tulisan pun tak kunjung rampung.

Komen