Arifin Diterbitkan 29 March 2023

Mengelola Keuangan Di Saat Ramadan & Lebaran 

Bulan Puasa menghadirkan tantangan tersendiri pada pengelolaan keuangan. Berbagai pos pun telah terperkirakan akan hadir di bulan suci ini. Di antaranya untuk menjalin silaturahmi, terdapat pos buka bersama – yang baik dilakukan dengan keluarga besar ataupun kolega.

Untuk mengatur keuangan di pos buka bersama ini, bisa dengan menentukan besaran secara kuantitatif angka yang akan dikeluarkan. Contohnya jika penghasilan rutin bulanan Anda sebesar Rp 10 juta, lalu Anda mengalokasikan untuk buka puasa bersama sebesar Rp 1 juta. Jika dibagi dalam empat minggu, setiap minggunya ada jatah untuk acara buka bersama sejumlah Rp 250.000. Silakan atur dari alokasi ini acara mana yang akan dihadiri, serta sebagai patokan jika membeli makanan dan minuman sendiri.

Lalu hitung dan alokasikan juga sejak jauhari mengenai sejumlah pengeluaran, seperti mudik (jika mudik), bingkisan Lebaran. Untuk bingkisan lebaran ini, baiknya membuat daftar kiriman hantaran di awal sehingga dapat diperikirakan alokasi bujet hantaran yang disesuaikan dengan kemampuan finansial. Untuk alokasi pengeluaran ini umumnya dapat menggunakan dana tunjangan hari raya (THR).

Jika Anda mudik pada Lebaran, maka kalkulasi pengeluaran yang akan dilakukan. Mulai dari biaya transportasi,  biaya akomodasi, pengeluaran di kampung halaman, berbagi di kampung halaman, berwisata di hari libur Lebaran, dan sebagainya.

Lalu jangan lupa untuk mengalokasikan anggaran untuk zakat fitrah yang wajib ditunaikan saat Ramadan. Untuk pos ini tergantung jumlah kepala di keluarga.

Dalam mengelola keuangan juga perlu dimasukkan dalam kalkulasi kenaikan harga. Hal itu dapat ditemui pada bahan-bahan makanan, busana, wisata – dikarenakan terdapat momentum Hari Raya. Lazimnya harga akan naik pada saat itu, maka perlu disiapkan untuk mengantisipasi selisih kenaikan harga tersebut.

Sumber: Kompas, Antara