Orang tua dapat mencoba metode small frequent feeding untuk mengatasi balita yang susah makan dan berat badan yang tidak bertambah. Metode small frequent feeding yakni menjadwalkan makan setiap 3 jam dalam sehari dengan porsi yang sedikit dan tetap memerhatikan kecukupan nutrisi.

Sebagai contoh metode small frequent feeding bisa diterapkan dengan membuat jadwal sarapan balita pada jam 6 pagi dengan hidangan sereal atau susu sebanyak satu gelas. Lalu, anak akan makan lagi pada jam 9 pagi dengan porsi gizi seimbang dalam satu piring.

Selanjutnya, anak akan makan utama lagi pada siang hari dan makan kudapan pada sore hari.

Asupan susu penting pada balita yang susah makan dengan badan yang tidak kunjung naik. Susu baik untuk dikonsumsi mengingat komponen nutrisi di dalamnya telah lengkap mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral.

Jika anak tetap enggan makan, orang tua dapat menyuguhkan dua pilihan jenis makanan atau bahan makanan. Dengan cara tersebut, anak diharapkan tidak menolak setelah melihat pilihan makanan yang berbeda.

Untuk pilihan, sebagai contoh jika makan roti, beli pilihan mau isinya keju atau coklat. Atau misalnya ‘lauknya mau apa’. Atau pastanya mau dicampur dengan daging cacah atau ayam.

Buat juga suasana makan menyenangkan. Serta hadirkan suasana di meja makan yang menyenangkan. Selain itu, orang tua juga perlu menerapkan kedisiplinan jadwal makan dengan harapan anak bisa mengapresiasi apa yang telah diberikan saat merasa lapar.

Sumber: Antara