Bagaimana kiranya jalur romansa generasi 90-an? Lewat lagu dan film, hal tersebut dapat dikunjungi dan dicari tahu. Contohnya pada serial Dilan yang berlatar di tahun 1990-an. Bagi generasi 90-an tentu ada memori nostalgia tersendiri ketika membaca novel serta menonton filmnya.

Simaklah Dilan yang rutin menelepon dari telepon umum. Pun begitu dengan klasiknya telepon rumah dari Milea. Bagi generasi 90-an, ada lapis memori ketika memadu kasih dengan model begini.

Sebagai informasi, telepon umum lazim digunakan pada tahun 1980-1990-an.  Seperti dilansir Detik, telepon umum koin mulai diperkenalkan tahun 1981, dengan pecahan Rp50, Rp100, Rp500. Baru pada tahun 1988 telepon umum dengan sistem kartu magnetik diperkenalkan.

Lirik lagu Tididit dari Sweet Martabak merekam, mengabadikan romansa generasi 90-an dengan perantara pager. Pager atau radio panggil adalah alat komunikasi yang populer pada tahun 1990-an yang dipakai untuk mengirim dan menerima pesan pendek. Beberapa orang juga menyebutnya dengan istilah beeper karena suara khasnya.

Pager umumnya memiliki bentuk persegi panjang dan berukuran sangat kecil. Karena ukurannya yang mungil tersebut, membuat pager bisa ditenteng kemana saja. Selain itu terdapat layar minimalis yang berfungsi untuk menampilkan pesan.

Untuk berkomunikasi melalui pager harus melalui perantara operator. Jadi misalkan Anda ingin mengirim pesan ke B, maka Anda harus menelepon operator dulu, mendiktekan pesannya, untuk kemudian pesan itu muncul di pager milik B.

Kisah romansa generasi 90-an juga dapat melibatkan surat. Hal itu tertera pada lagu Suratku yang dipopulerkan  Hedi Yunus, ataupun lagu Kangen yang dibawakan Dewa 19.

Suratku itu

Lukisan luka di hati

Jangan kau hempas

Meski tak ingin kau sentuh

Kutahu pasti

Hatimu tahu

Walau tak baca suratku

Pernah mengalami hal tersebut, wahai Anda generasi 90-an? Atau perasaan rindu yang diwartakan melalui surat seperti petikan lirik ini:

Kuterima suratmu, telah kubaca dan aku mengerti

Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku

Di dalam hari-harimu, bersama lagi