Beberapa tahun yang lalu saya berkesempatan hadir di perlombaan Pramuka. Seakan diingatkan bagaimana Pramuka menstimulasi berbagai panca indra. Dalam perlombaan tersebut, siswa menggunakan head phone, mendengarkan suara tertentu, dan menebaknya sebagai suara apa. Ada keterlibatan indra pendengaran disini.

Lalu berbagai bumbu dapur tersedia, siswa menggunakan hidung untuk membedakan nama bumbu-bumbu dapur yang ada. Ada keterlibatan indra penciuman disini.

Menstimulasi panca indra, telahkah itu dilakukan, atau relatif terbatas pada beberapa panca indra saja?

Pun begitu dengan mendidik anak secara holistik. Mendidik secara holistik dalam artian melakukan olah cipta, olah rasa, olah karsa, olah raga. Karena sejatinya pendidikan itu menajamkan pikiran, menghaluskan perasaan, dan menguatkan kemauan.

Dalam mengukur telahkah olah cipta, olah rasa, olah karsa, olah raga dilakukan dengan optimal, di antaranya dapat melibatkan ahli. Dengan begitu dapat terpetakan, oh si anak masih kurang disini, telah bagus disana – sebagai contoh.

Sebagai misal jika anak kurang olah raga, maka hal tersebut dapat memengaruhi dirinya secara keseluruhan. Baik itu kesehatan, selera makannya, gerak motoriknya, postur tubuhnya, dan sebagainya.

Melibatkan ahli ataupun berbincang dengan orang tua lain, dapat menjaga orang tua dari bias. Dikarenakan ada kecenderungan untuk fokus pada kelebihan, kebisaan anak. Sebagai contoh, anak saya pintar berbicara, berkomunikasi, menyanyi, menggambar, namun abai di sisi lain, dimana anak kurang bergerak, kurang terpapar kegiatan luar ruangan. Dengan mendidik secara holistik – melakukan olah cipta, olah rasa, olah karsa, olah raga; serta menstimulasi panca indra, maka akan membantu tumbuh kembang anak secara optimal.