Anda penggemar sinema? Sekelumit mengenai ragam penyakit dapat Anda jumpai ketika menonton sejumlah film. Hal tersebut dapat menjadi rasionalisasi cerita, latar yang menguatkan sebuah kisah.
Seperti pada film Twilight. Edward Cullen bisa saja mati karena Flu Spanyol, namun diselamatkan sehingga ia pun menjadi vampir. Ada pun Flu Spanyol tercatat sebagai pandemi paling mematikan dalam sejarah modern yang terjadi pada 1918/1919. Flu Spanyol saat itu telah menewaskan 21,5 juta-50 juta orang di seluruh dunia.
Pada film Parasite dikisahkan asisten rumah tangga (ART) Moon Kwang memiliki alergi terhadap buah persik. Alergi tersebut di-framing sedemikian rupa menjadi penyakit TBC. Dalam aksinya di lapangan, kolaborasi ayah & anak, Kim Ki-taek & Ki-jung yang presisi mampu mengelabui alergi buah persik menjadi terlihat seperti sakit TBC.
Dalam framing tersebut Moon Kwang dinarasikan mengidap TBC akut. Kim Ki-taek pun dari pembacaannya di internet mengungkap bahwa Korea memiliki tingkat pengidap TBC tertinggi dari semua negara OECD.
Kemungkinan pun diimajinasikan oleh Kim Ki-taek bahwa anak sang majikan Da Song dapat tertular. Jalur penularannya bisa lewat si ART Moon Kwang dengan mencuci piring, memasak, menyemprotkan ludah.
Ingin tahu tentang penyakit kanker? Film The Fault in Our Stars layak menjadi referensi. Diadaptasi dari novel berjudul sama karangan John Green, bauran unsur kanker, cinta, anak muda, menjadi senyawa dalam cerita.
Berporos pada kisah cinta Hazel dan Augustus yang sama-sama menderita kanker. Hazel sendiri menderita kanker tiroid stadium akhir yang telah menjalar ke paru-paru. Karena terlalu parah, ia tak bisa lepas dari tabung oksigen. Sementara itu Augustus sendiri telah kehilangan salah satu kakinya. Mereka bertemu di sebuah support group bagi para penderita kanker.
Film ini juga menghadirkan sudut pandang bagi keluarga yang hidup bersama mereka yang terkena kanker. Bagaimana kekhawatiran mereka, langkah antisipasi mereka, kalut dan harapan mereka. Film The Fault in Our Stars menjulurkan bahwa “life doesn’t have to be perfect”. Sekiranya diksi Achilles pada film Troy dapat sejalur pula untuk memaknai romansa Hazel dan Augustus, “The gods envy us. They envy us because we’re mortal, because any moment may be our last. Everything is more beautiful because we’re doomed. You will never be lovelier than you are now. We will never be here again.”