Musik tak hanya untuk musik, melainkan memengaruhi hal lainnya. Musik di antaranya dapat menjadi latar bagi mood yang sedang dialami. Baik itu bahagia, sedih, kecewa, musik dapat mengiringi suasana kebatinan tersebut.

Pun begitu ketika ingin membuat vibes, ambient tertentu, musik dapat menghadirkannya. Beberapa orang memerlukan musik sebagai pengawal harinya, bisa dengan memutar lagu yang bernuansa semangat. Musik pun menjadi teman perjalanan, maka tak mengherankan jika sedang wisata bersama – vibes, ambient itu hadir dari musik yang diperdendangkan – menyanyi bersama pun menjadi pilihan.

Musik memang dapat “membungkus suasana”, seperti misalnya anthem Liga Champions yang begitu megah. Hal yang sempat menjadi pemantik perbedaan pendapat ketika ‘Mr.Champions League’ (Cristiano Ronaldo) pada musim ini harus absen dari turnamen prestisius antarklub Eropa tersebut dan mengikuti Liga Europa.

Ya, dunia olahraga memang akrab dengan musik, baik itu chant, lagu khusus untuk pemain tertentu, dan sebagainya.

Di samping itu musik juga dapat menjadi teman ketika belajar. Ada yang memilih musik klasik, instrumen alat musik, ataupun musik Lo-Fi yang dianggap memiliki aura tenang, sehingga membantu seseorang untuk lebih fokus dan rileks.

Masih terkait dengan belajar, pada pembelajaran anak usia dini, musik dan lagu merupakan cara yang efektif dalam pembelajaran. Maka sejumlah perilaku, kebiasaan baik yang ingin diajarkan, bertaut dengan lagu tertentu. Seperti misalnya makan, kebersihan.

Di samping itu mitigasi risiko pun dapat diajarkan melalui musik dan lagu yang pas. Lirik yang memuat seperti apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa bumi, dapat disesuaikan dengan irama musik yang mudah diingat.