Tahukah Anda menulis jurnal (journaling) menawarkan ragam manfaat, mulai dari meredakan stres hingga memicu penemuan diri. Journaling merupakan kesadaran yang bergerak, menyoroti hal-hal tak ternilai dalam hidup yang mungkin tak selalu kita sadari.
Berikut sejumlah manfaat journaling:
Membantu Mengurangi Stres
Journaling dapat menjadi katup pelepas tekanan yang hebat kala kita merasa kewalahan atau sedang mengalami banyak hal secara internal. Journaling bisa dengan menulis tiga hal yang disyukuri, kisah hidup dalam enam kata, serta menuliskan tiga keinginan.
Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan
Menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam bisa berkontribusi pada suasana hati yang membaik, kesejahteraan yang lebih besar, serta lebih sedikit kunjungan dokter terkait stres, dan darah rendah.
Menulis tentang pengalaman positif seperti rasa syukur dikaitkan dengan kesulitan yang berkurang dan peningkatan kesejahteraan. Journaling juga dapat menurunkan gejala depresi dan kecemasan, serta meningkatkan resiliensi.
Mendorong Ruang dari Pikiran Negatif
Kala pikiran negatif atau rasa cemas muncul, akan mudah untuk terjebak dalam pikiran yang kusut. Namun, menuliskan pemikiran dapat menciptakan ruang dan jarak guna melihat permasalahan dengan cara yang lebih objektif.
Jarak tersebut secara formal disebut defusi kognitif, suatu konsep yang membantu terapi penerimaan dan komitmen. Anda dapat menggunakan jurnal untuk melihat bahwa pikiran Anda terpisah dari diri Anda.
Menyediakan Cara Memproses Emosi
Seseorang dapat menjalani hari dengan tidak memerhatikan emosi atau secara aktif memendamnya. Emosi memiliki cara untuk tetap muncul ke permukaan dan memengaruhi tindakan seseorang, dengan atau tanpa disadari.
Journaling memberi kesempatan untuk memproses emosi di tempat yang aman dan terkendali, mengetahui emosi spesifik yang dialami, menerimanya, bahkan dapat mengurangi kekuatannya. Dengan demikian, emosi yang sulit menjadi tidak terlalu berlebihan dan lebih mudah dikelola.
Membantu Mengetahui Langkah Selanjutnya
Menuliskan pemikiran dan perasaan tentang sebuah situasi merupakan langkah untuk mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya. Setelah sedikit tenang usai menulis, seseorang akan tahu, mungkin kemarahannya adalah pertanda bahwa dia perlu menetapkan batasan dengan seseorang. Atau kesedihan yang dirasakan mendorong untuk menjangkau serta memperkuat koneksi dengan teman atau keluarga.
Journaling bisa memberi gambaran yang jelas tentang apa yang sebenarnya kita inginkan atau butuhkan, sehingga segala perasaan dan pikiran negatif tak hanya bergemuruh di kepala.
Memperdalam Penemuan Diri
Journaling memberi jeda yang amat dibutuhkan untuk membantu kita terhubung kembali dengan diri kita sendiri serta menemukan kembali siapa diri kita. Saat kita menulis, kita mempelajari preferensi, poin rasa sakit, ketakutan, kesukaan, serta impian kita.
Journaling membantu seseorang untuk mendengarkan, menjadi saksi atas perubahan diri, serta mengenal diri kita jauh lebih baik.
Sumber: Healthline, Antara