Beberapa waktu lampau, saya beserta anak menunggang kuda. Ini merupakan pengalaman kali pertama bagi kami. Kami pun didampingi oleh orang yang ahli serta mengurus kuda yang ditunggangi tersebut. Salah satu yang saya ingat kala itu adalah tentang konsep saling pengertian dan memahami antara penunggang serta kudanya.
Hal yang mirip dengan filosofi “Jinba Ittai” Mazda yakni bersatunya penunggang kuda dengan kudanya. Lalu teringat pula dengan potongan film Avatar. Perihal Toruk Makto yakni individu Na’vi yang berhasil menunggangi predator terbang raksasa Leonopteryx. Seiring Jake Sully berhasil menunggangi monster tersebut, maka ia pun mendapatkan gelar Toruk Makto dari klan Na’vi.
Perihal “bersatunya” penunggang dengan yang ditunggangi terdapat contoh lainnya pada kisah fantasi yakni pada Eragon dengan naga Saphira. Yups, naga pada kisah fantasi tersebut memiliki nama, mungkin setipe pula dengan kendaraanmu yang diberi nama. Pada beberapa orang selain diberi nama, kendaraan tersebut juga diajak ngobrol.
Ya, ketika berkendara memang diperlukan kesepahaman, pengenalan terhadap kendaraan. Di antaranya mengenai kecenderungan tertentu pada kendaraan, seperti sejauhmana baiknya untuk mengerem, seberapa “bandel” mesin kendaraan, dan sebagainya.
Dalam kisah fantasi lainnya, manunggal, menyatunya pengendara dengan yang dikendarai dapat dijumpai pada kisah Bumblebee ataupun Knight Rider. Bumblebee di antaranya membangun kedekatan melalui musik yang diputarkan di radio mobilnya seiring dengan situasi serta perasaan pengemudinya. Sedangkan pada Knight Rider, apakah Anda kangen dengan perbincangan antara Michael Knight dengan KITT?