Pelajaran sejarah dapat menjadi momok. Padahal kiranya jika didekati dengan cara tertentu, pelajaran sejarah dapat aplikatif.
Belajar sejarah, rentang yang dipelajari di antaranya manusia purba beserta fosilnya yang tersebar, kerajaan-kerajaan yang ada beserta nama raja, ratu, maupun tokohnya, ataupun peralatan yang digunakan di masa-masa perkembangan kehidupan manusia.
Mendekati pelajaran sejarah, dapat dilakukan dengan pendekatan keseharian. Misalnya di daerah tempat tinggal, apa yang terkenal serta menjadi pokok mata pencaharian warganya. Misalnya bila berada di daerah pegunungan, dimana banyak petani kopi; maka berangkatlah mempelajarinya dari situ.
Berbagai macam karya – baik itu tulis, visual, audio, dan sebagainya dapat terlahir dari titik awal: kopi. Terlebih narasumbernya pun dekat dengan lokasi.
Contoh lainnya belajar sejarah yang begitu “dekat”, dengan mengajak mengetahui pohon keluarga. Dari sana dapat diketahui mengenai tali persaudaraan, lintas profesi, saudara yang berada di daerah lainnya, dan sebagainya. Narasumbernya pun “dekat” bisa orang rumah, maupun saat melakukan kunjungan ke rumah saudara sembari silaturahmi.
Salah satu kunci dari belajar sejarah adalah narasumber. Tak melulu harus sejarawan ataupun pelaku sejarah – bila masih di tahap menimbulkan minat menyukai pelajaran sejarah, maka hal yang dekat pun dapat menjadi narasumber. Cobalah minta anak misalnya untuk bertanya tentang orang tuanya. Jadikan orang tua sebagai narasumber. Dari pertanyaan, lalu dijawab, sesungguhnya anak sedang mempelajari sejarah serta metode pencarian pengetahuan dari sumber premier.
Contoh lainnya anak dapat diajak semacam permainan seperti hikayat benda yang ada di rumah. Misalnya bila memiliki lampu antik di rumah, ceritakan dari mana lampu tersebut, beli dimana, dan sebagainya.
Dari bekal-bekal sejumlah contoh yang disebutkan di atas, ketika anak mempelajari manusia purba, kerajaan, peralatan yang digunakan sesuai zamannya – maka ananda telah memiliki pengalaman dengan hal serupa yang dekat dengan dirinya. Anak mengerti bahwa manusia memang senantiasa terpaut dengan sejarah.