Sepanjang hidupnya manusia akan menghadapi “perlombaan” dalam berbagai bentuk. Maka penting kiranya bagi anak untuk dikenalkan dengan perlombaan. Tujuannya, tak sekadar untuk menang, menang, menang; melainkan ada begitu banyak nilai yang dapat dipelajari.

Salah satu nilainya yakni mencoba. Mencoba saja sesungguhnya telah merupakan prestasi, capaian, memerlukan keberanian tersendiri. Dengan mencoba, anak dapat merasakan atmosfer perlombaan.

Ayah-bunda dapat pula mengikutsertakan anak pada lomba yang sesuai dengan minat dan bakat anak. Hal ini sebagai perbandingan pula bila dikompetisikan telah di posisi mana anak. Di samping itu, anak pun akan memiliki pengalaman ada orang-orang lainnya yang memiliki minat dan bakat yang serupa dengan dirinya. Kalaupun kalah tak mengapa. Yang penting anak telah mencoba dan mengalami pengalaman lomba. Menang bukanlah hal yang segala-galanya.

Mengikuti perlombaan juga belajar bagaimana mengelola tekanan. Tekanan dari perlombaan, misalnya soalnya sulit, waktunya begitu terbatas, sorak sorai penonton, dan sebagainya. Hal yang bisa dipelajari dengan “nyemplung” mengikuti perlombaan serta mengelola tekanan-tekanan tersebut.

Perlombaan baik yang sifatnya individual maupun grup, dapat mengasah anak dalam hal komunikasi, bersosialisasi. Kecakapan yang kiranya diperlukan anak sepanjang hayatnya.

Mengikuti perlombaan, maka anak pun dapat belajar untuk mengelola kecemasan, menata harapan, serta bersiap kecewa. Dalam hal ini orang tua dapat “membekali” anak dengan berikhtiar sebaik-baiknya serta bertawakal.

Perlombaan juga merupakan proses bagi anak untuk mengasah talenta. Bahwasanya talenta perlu diuji, serta bertemu dengan jam-jam panjang persiapan.

Berbagai faedah perlombaan bagi anak seperti diurai di atas, juga sekiranya dapat menjadi cermin bagi orang tua untuk belajar. Untuk membersamai anak, untuk turut berproses bersama anak mengenai nilai-nilai baik yang dapat direguk dari perlombaan.