Museum sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah memiliki berbagai tindakan yang terlarang dilakukan oleh pengunjungnya. Tindakan apa yang biasanya dilarang? Larangan itu berupa koleksi museum yang tak boleh disentuh, tak boleh menggunakan lampu kilat ketika memotret.

Larangan menyentuh koleksi museum bertujuan agar koleksinya tetap terjaga. Seperti dilansir Museum Bank Indonesia, sentuhan pada benda koleksi dapat menyebabkan degradasi, oksidasi, aus, susut, bahkan rusaknya koleksi. Hal ini terjadi karena telapak tangan manusia mengandung zat kimiawi seperti minyak, debu, keringat, serta asam. Kerusakan pada benda koleksi dapat terjadi karena sentuhan tangan dari waktu ke waktu.

Sedangkan larangan memotret di museum menggunakan lampu kilat dikarenakan flash dapat menghancurkan material dan warna pada karya seni atau artefak.

Bahkan pada beberapa museum terdapat tanda “dilarang memotret”. Mengapa larangan itu dilakukan? Seperti dilansir laman Kebudayaan Kementerian Pendidikan RI, terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi mengapa pengelola museum tidak memperkenankan pengunjung untuk memotret koleksi yang dipamerkan, yaitu:

• Melindungi objek dari kerusakan cahaya lampu kilat;
• Melindungi pengunjung lain dari gangguan orang-orang yang memotret;
• Menjaga agar museum tidak terasa seperti tempat wisata lain;
• Melindungi kemungkinan objek dari pencurian atau penduplikatan;
• Melindungi “hak cipta” objek;
• Melindungi kepentingan ekonomi pemilik atau museum.