Fast fashion dan sustainable fashion, kata tersebut kerap wira-wiri dalam berbagai kesempatan. Dapatkah Anda mengenali perbedaan antara keduanya?
Sebagai informasi, produk fesyen yang mendominasi di dunia berasal dari jenama fast fashion atau produk yang dibuat dengan skala besar. Pakaian-pakaian fast fashion biasanya menggunakan bahan-bahan yang murah. Indikasinya dapat terlihat dari tingginya persentase polyester yang tercantum di label pakaian.
Pilihan bahan yang murah tersebut berimplikasi pada murahnya harga pakaian dari industri fast fashion. Selain itu, pakaian fast fashion biasanya mengikuti tren terkini.
Celakanya, pakaian fast fashion bisa hanya dipakai dua sampai tiga kali, lalu si pengguna bosan, untuk kemudian dibuang, serta menjadi limbah fesyen.
Pakaian dengan bahan plastik, polyester, serta turunannya akan sangat sulit untuk diurai oleh bumi. Hal tersebut berdampak buruk pada lingkungan. Dikarenakan bahan dasarnya bukan bahan alam, untuk kemudian menjadi sampah yang menumpuk.
Sementara itu, pakaian-pakaian sustainable fashion, biasanya terbuat dari bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan, alhasil mudah terurai. Bahan-bahannya meliputi katun, linen, sutera, rayon.
Pakaian-pakaian sustainable fashion juga memiliki masa pakai yang lama. Lalu, pakaian-pakaian sustainable fashion mengedepankan desain kreatif, unik, cenderung buatan tangan atau handcrafted, sehingga memiliki nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pakaian fast fashion.
Pakaian-pakaian sustainable fashion akan bertahan lebih lama di lemari kita, dapat dipakai berkali-kali, hal yang sejalur dengan sustainable living.
Sumber: Antara