Mengajak anak mesra alam serta mesra bumi dapat dilakukan sejak dini. Hal tersebut dapat seiring dengan kegiatan keseharian, misalnya terkait memilah sampah. Orang tua dapat mengajarkan anak memilah sampah di rumah.

Cara memilah sampah di rumah dapat dimulai dengan menyediakan tempat sampah berbeda untuk setiap jenis sampah. Biasanya, orang menggunakan tiga warna tempat sampah berbeda, yaitu hijau untuk organik, biru untuk anorganik, dan hitam untuk residu.

Setelah memilah sampah, pastikan untuk menyalurkannya ke tempat yang sesuai. Untuk organik, bisa dibuat komposter di pekarangan rumah atau diserahkan ke petugas kebersihan. Sedangkan untuk anorganik, bisa diserahkan ke bank sampah atau petugas daur ulang. Lalu, untuk memisahkan sampah berbahaya seperti baterai atau lampu neon, dan mengirimkannya ke tempat pengolahan khusus.

Mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan juga dapat diupayakan melalui buku bacaan. Maka pilah pilih buku bacaan anak, sertakan unsur lingkungan sebagai pertimbangan.

Seperti buku anak yang belum lama ini kami beli yakni Akan ke Mana Boti? Buku tersebut mengisahkan Boti, si botol merah, sudah lama tinggal di dalam toko swalayan. Suatu hari, ia keluar toko dan hanyut di sungai.

Dari buku tersebut dapat dikaitkan dengan banyaknya sampah plastik yang sampai ke sungai serta upaya melakukan daur ulang.

Mencintai lingkungan pun dapat disertakan pada wisata. Destinasinya bisa taman, kebun binatang. Di taman, anak dapat melihat aneka pohon, burung, rumput, serta merasakan langsung ruang terbuka hijau. Sedangkan di kebun binatang, anak dapat melihat secara langsung aneka binatang. Salah satu faedahnya, yakni anak mengetahui bahwa beberapa binatang berada pada tahapan populasi kritis, langka. Di kebun binatang, binatang yang berada di fase tersebut di alam, dapat ditemui, seperti misalnya badak. Dengan begitu, harapannya sejak dini, anak telah dikenalkan konsep ekosistem serta relasi manusia-hewan-semesta.