Tren di media sosial berikut teramat mungkin wira-wiri belakangan ini yakni “Hi Kids”. Video yang dibuat dengan tujuan memberikan pesan khusus kepada anak-anak di masa depan, yang direkam oleh pembuat video. Mulai dari video yang menyentuh hingga bernuansa canda, dari yang belum nikah sampai yang telah berkeluarga ikut menyemarakkan ungkapan “Hi kids, this is your Mom/Dad”.

Adakah Anda termasuk yang ikut arus dengan membuat video “Hi Kids”? Menyimak tren video tersebut, saya teringat dengan film “Sabtu Bersama Bapak”. Bagaimana Bapak (Gunawan) yang sakit, serta diprediksi hidupnya tak lama lagi. Gunawan memutuskan, kematian tak boleh membatasinya dari menyayangi kedua anaknya. Ia membuat banyak rekaman berisikan pesan-pesan untuk kedua anaknya. Setelah Gunawan berpulang, Itje, sang istri memutuskan agar kedua anak dapat bertemu sang bapak satu kali seminggu, setiap hari Sabtu (melalui rekaman berisikan pesan sang Bapak).

Lalu, saya pun teringat gubahan puisi Kahlil Gibran yang beberapa frase menariknya saya kutipkan sebagai berikut:

Berikanlah mereka kasih sayangmu,

namun jangan sodorkan pemikiranmu,

sebab pada mereka ada alam pikirannya sendiri.

Patut kau berikan rumah bagi raganya,

namun tidak bagi jiwanya,

sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,

yang tiada dapat kau kunjungi,

sekalipun dalam mimpimu.

sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,

ataupun tenggelam ke masa lampau.

Menarik adanya tren “Hi Kids” juga bila ditelusuri memantik orang untuk mendalami ilmu parenting. Agar dapat mengupayakan menjadi orang tua yang baik, serta menstimulasi anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Tren “Hi Kids” juga membawa diri untuk melongok apa yang dilakukan kini, serta apa yang diupayakan untuk hari depan. Mungkin berbilang beberapa tahun kemudian, video “Hi Kids” tersebut dapat menjadi pengingat bagi pembuat videonya ataupun dimaknai oleh sang anak.