Bibliophile merupakan istilah untuk orang yang sangat mencintai buku sampai mengoleksinya. Seorang bibliophile akan rela mengeluarkan cukup banyak uang untuk membuat perpustakaannya sendiri.

Pada kadar tertentu, bisa jadi Anda adalah bibliophile. Mengeluarkan sejumlah uang tertentu, lalu berupaya memiliki deretan buku. Maka simaklah di rak buku yang ada, adakah telah terbaca semua?

Apakah masalah bila buku-buku tersebut belum juga terbaca? Dalam hal ini Anda dapat melihatnya pada berbagai sudut pandang. Dari sisi, kapasitas membaca, telahkah Anda telah merutinkan untuk membaca buku? Bila ya, maka berapa waktu yang dialokasikan setiap harinya? Hal tersebut berpengaruh terhadap banyaknya buku yang dapat dibaca.

Sisi lainnya yang dapat dilihat yakni dengan mencoba membuat sesuatu dari apa yang Anda baca. Mungkin bisa berupa resensi buku, melakukan kutipan dari buku-buku yang ada di perpustakaan pribadi, dan sebagainya. Dengan begitu, dapat menstimulasi diri untuk senantiasa terhubung dengan literasi.

Sebagai misal untuk resensi buku, maka dapat melatih dua keterampilan berbahasa yakni membaca dan menulis. Menulis resensi juga membuat seseorang merenungkan dan menstrukturkan pengetahuan dari bacaan.

Sisi lainnya kala melihat buku yang belum terbaca di perpustakaan pribadi, sesungguhnya menunjukkan rasa ingin tahu dari seseorang. Bagaimana rasa lapar akan pengetahuan, pengalaman. Di samping itu, suatu kerendahan hati bahwa ada begitu banyak hal yang belum diketahui.

Membaca buku lebih banyak, mempelajari aneka subjek, maka Anda pun akan tahu betapa masih begitu banyak hal yang tidak Anda ketahui. Sisi lain kala melihat buku yang belum terbaca di perpustakaan pribadi juga menunjukkan sejauhmana rasa ingin tahu yang dimiliki. Seseorang dapat untuk tidak seperti “kejar setoran”, membaca secepat-cepatnya, sebanyak-banyaknya, namun menikmati membaca, serta berdamai bahwa tak masalah dengan buku-buku yang belum terbaca itu.