Anak kurang dari lima tahun atau balita lebih rentan terkena infeksi bakteri atau virus saat musim pancaroba karena sering beraktivitas di dalam rumah sehingga transmisi kuman lebih cepat menyebar.
Biasanya kalau lembap atau hujan cenderung tinggal di dalam rumah, lebih banyak indoor daripada aktivitas di luar, dengan indoor orang banyak berkerumun di dalam ruangan itu transmisi kumannya lebih cepat apalagi kalau orang memiliki infeksi batuk pilek juga itu akan lebih berisiko.
Transmisi kuman juga akan lebih cepat jika tidak diikuti dengan perilaku hidup bersih dan sehat di dalam rumah seperti tidak sering cuci tangan atau memegang benda yang dipegang orang lain.
Tangan yang kotor lalu memegang hidung, mulut atau mata dapat lebih berisiko terpapar dengan pajanan kuman sehingga risikonya akan jauh lebih besar.
Balita atau anak kurang dari 5 tahun memiliki daya tahan tubuh yang masih berkembang atau belum terlalu bagus dibandingkan dengan orang dewasa. Sehingga pada usia tersebut memang lebih rentan terkena infeksi virus maupun bakteri.
Selain itu, menurunnya daya tahan tubuh anak juga karena faktor lain seperti asupan makan dan gizi yang kurang atau buruk.
Selain gizi yang kurang, penyakit yang menyertai seperti anemia atau defisiensi vitamin D juga dapat memengaruhi daya tahan tubuh anak menghadapi musim pancaroba.
Musim pancaroba memang kerap menyerang anak-anak karena ada beberapa kuman atau bakteri yang bisa bertahan lebih stabil bila pada suhu tertentu misalnya lembap atau hujan. Selain itu angin yang kencang juga memengaruhi penyebaran virus dan bakteri yang lebih cepat.
Untuk orang tua diharapkan untuk lebih mewaspadai penyakit besar yang kerap muncul saat pancaroba yaitu infeksi saluran nafas, infeksi saluran cerna, infeksi kulit atau demam yang disertai dengan ruam-ruam di kulit, dan penyakit-penyakit yang ada faktor pembawa seperti demam berdarah yang dibawa nyamuk.
Sumber: Antara