Telahkah Anda berkebun? Sekiranya belum, maka sejumlah faedah berkebun berikut, mungkin dapat menggerakkan Anda untuk berkebun. Pemerhati tanaman Ida Sofiati mengungkap, berdasarkan penelitian, berkebun dapat mengurangi agresivitas seseorang sampai 30%.
Berkebun juga dapat terkait dengan perilaku, emosi, serta sebagai metode healing. Bagaimana berkebun dapat menimbulkan perasaan bahagia, empati, welas kasih.
Berkebun juga dapat membawa diri untuk lebih religius. Bagaimana dalam prosesnya, menanam, merawat, serta menuai, tak sekadar melakukan kerja-kerja manusia, namun terdapat doa disana. Agar tanamannya tumbuh secara baik, terhindar dari hama, dan sebagainya. Di samping itu terdapat keridaan bahwa segala usaha untuk merawat tanaman tersebut, terdapat kuasa Tuhan Yang Maha Esa hingga menjadikannya permai ataupun meranggas.
Faedah berkebun pun, dapat dinikmati dari hasil kebun. Dikarenakan berkebun secara alami, maka hasil kebunnya dapat dikonsumsi, baik bagi pribadi, keluarga, maupun dibagikan ke orang lainnya.
Manfaat berkebun lainnya, dapat dirasakan pada udara. Bagaimana oksigen dihasilkan, karbondioksida diserap. Belum lagi, dengan suara yang dihasilkan, dari kebun itu. Baik suara dedaunan, hewan, angin – menimbulkan ketenangan tersendiri.
Secara visual pun, berkebun memiliki faedah. Melihat yang hijau-hijau dari tanaman, organik, memberikan mata, kenyamanan visual.
Berkebun juga melatih mindset. Untuk bersabar, untuk mengetahui ilmunya. Di era yang serba instan, berkebun, mengajarkan untuk berhenti sejenak, menikmati proses. Dalam berkebun, dibutuhkan ilmu, untuk mengurangi kemungkinan gagal dalam menanam.
Berkebun pun dapat dikaitkan dengan arsitektur hijau. Manakala telah memahami, mengalami ilmu berkebun, maka dapat lebih mengerti tentang arsitektur hijau. Perihal kapasitas cahaya, drainase, tanaman yang cocok untuk digunakan, dan sebagainya.