Apakah Anda menyukai membaca memoar, autobiografi? Adakah Anda menyukai sejumlah film biografi? Bila boleh menganalisa, apa kiranya yang menjadi alasan mengapa genre tersebut diminati, menurut hemat saya dikarenakan humanis. Dari memoar serta film biografi, diri kita dapat berefleksi.
Terdapat proses dalam kehidupan seseorang. Hal yang teramat mungkin dapat terlupa dari kamus ingatan diri. Lalu, dengan membaca memoar ataupun menonton film biografi, hal tersebut diingatkan kembali. Betapa proses itu kerap tidak mulus-mulus saja.
Bila meminjam aturan delapan sequences di film, terdapat sequence dimana tokoh utama berada di rock bottom, terpuruk. Lalu, terdapat sequence, dimana tokoh utamanya bangkit, revival. Rumus delapan sequences di film tersebut, dapat lebih bertaji, berdaya, karena penonton menyaksikan bahwa hal tersebut benar kejadian dalam kehidupan nyata.
Lalu, apalagi yang menarik dari memoar, film biografi? Menurut hemat saya, yakni terdapat benang merah yang universal, yakni sesama manusia berada di antara harapan dan ketakutan. Ternyata para tokoh termasyhur tersebut, sama juga toh dengan kita-kita yang mengalami perasaan takut dan harap itu.
Ada pun nilai kejujuran, termasuk memaknai kegagalan, kesalahan, juga mendapat porsi dari memoar serta film biografi. Selain itu, cerita bergenre tersebut, juga seakan mengingatkan diri mengenai proses perjalanan hidup. Bagaimana ada keterkaitan dari masa lalu, momen-momen tertentu yang menjadi pemicu, serta harapan untuk masa mendatang yang menjadikan semangat tetap menyala.