Bergerak, rupanya menjadi cara yang dapat dilakukan dalam berbagai kesempatan. Ketika sedang buntu ide, bergerak dapat menjadi solusinya. Menggerakkan badan, dapat menjadi cara untuk membantu menghadirkan ide. Cobalah gerakkan badan, dengan begitu aliran darah mengalir lebih baik, apa yang dilihat pun akan berbeda, selama dalam gerakan, tuas pikiran seseorang teramat mungkin terpicu untuk menghasilkan ide.
Bergerak juga dapat terkait dengan kesehatan. Menghindari sedentary lifestyle dapat dilakukan dengan functional training. Caranya lebih disesuaikan dengan gerak tubuh dengan alat olahraga yang simpel. Gerakannya sederhana dengan penyesuaian terhadap gerak tubuh sehari-hari seperti berjalan, menggendong anak, menenteng kantong belanja, naik-turun tangga, dan sebagainya. Tujuannya adalah meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan stabilitas tubuh.
Bila meminjam slogan dari jenama Nike: Just Do It. Maka kerjakan saja dulu, bergerak saja dulu. Hal ini juga dapat dilakukan untuk memupus segala kekhawatiran, ketakutan. Manakala ingin berkarya, melakukan sesuatu, kerap yang sulit adalah langkah pertamanya. Segala skenario di kepala yang dapat menghambat diri untuk menapakkan langkah pertama.
Setelah menimbang, merencanakan, yang juga penting adalah bergerak, melakukan langkah pertama. Begitu memulainya, paling tidak ada kelegaan, keberanian telah memulai sesuatu. Mengenai segala kurang, dapat dilengkapi kemudian. Bila dalam pendekatan karya, jika terdapat sesuatu yang kurang, camkan kalimat ‘I can always try again’.
Dengan bergerak, melakukan sesuatu, berkarya, maka hal tersebut memungkinkan orang lain untuk melihat, menimbang, menilai, dari apa yang kita kerjakan. Mungkin saja buahnya, hasilnya baru datang kemudian, tidak datang serta merta. Dikarenakan perlu proses, pemantapan personal branding, serta momentum, hingga masanya menuai hasil dari apa yang dikerjakan.
Lalu, dari apa-apa yang dikerjakan, juga bisa jadi berkembang menjadi hal-hal lain, yang mungkin sebelumnya tak pernah terpikirkan ataupun termimpikan. Hal itu dikarenakan bertemu dengan orang-orang lain yang sejalan, kesempatan yang hadir, kolaborasi yang terjadi.
Bergerak melakukan sesuatu juga kiranya akan mengasah kemampuan serta dapat menjadi pembelajaran. Ketekunan untuk mengerjakannya, melakukan evaluasi, menilai celahnya, melakukan sejumlah penyempurnaan.
Adapun bila pada satu titik merasa gagal, ada suatu kelegaan, paling tidak telah mencoba dan telah tahu. Tak sekadar mereka-reka, mengira-ngira.