Di Indonesia, tiap 21 Februari diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Sekelumit latar belakang mengapa diperingati setiap tanggal 21 Februari dikarenakan untuk mengenang peristiwa Leuwigajah Cimahi, Jawa Barat, pada tanggal 21 Februari 2005 lalu, dimana sampah dapat menjadi “mesin pembunuh” yang merenggut nyawa lebih dari 100 jiwa. Peristiwa tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah.
Adapun pada tahun ini tema HPSN yakni “Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif”. Memantik pertanyaan berapa lama sampah plastik terurai di alam? Berikut datanya:
>> Botol plastik: 100-1.000 tahun
>> Plastik: 100-1.000 tahun
>> Tas plastik: 450 tahun
>> Tali plastik: 600 tahun
>> Kemasan plastik: 5-10 tahun
Lamanya terurai di alam serta mengatasi sampah plastik dengan cara produktif, dapat ditempuh melalui edukasi. Mengemas isu lingkungan juga dapat ditemui pada buku bacaan anak. Ayah-bunda dapat untuk lebih peduli dengan menyertakan isu lingkungan sebagai opsi bacaan.
Salah satu buku yang bisa menjadi rujukan yakni buku anak bertajuk Akan ke Mana Boti? Buku tersebut mengisahkan Boti, si botol merah, sudah lama tinggal di dalam toko swalayan. Suatu hari, ia keluar toko dan hanyut di sungai.
Boti (si botol merah) sempat hanyut terbawa arus sungai yang deras. Hal yang lazim ditemui dalam penglihatan sehari-hari, dimana di sungai terdapat aneka sampah. Ternyata Boti dan sampah plastik lainnya didaur ulang untuk menjadi kursi di taman. Suatu pesan yang kiranya dapat menghadirkan kesadaran lingkungan dalam cerita sederhana untuk anak-anak.
Mengatasi sampah plastik, juga dapat dilakukan dengan sebisa mungkin menghindari sampah kantong plastik? Seseorang dapat memilih produk-produk curah yang dibeli menggunakan wadah yang dibawa dari rumah, maka semua sampah kemasan dapat dicegah sejak awal.
Tips lainnya dengan melakukan belanja terencana. Misalnya ketika belanja bahan makanan di supermarket. Dari rumah, Anda dapat membuat daftar belanja untuk keperluan menyiapkan jumlah dan jenis wadah yang perlu dibawa. Hal ini juga supaya tidak beli melebihi kebutuhan. Ketahuilah dengan belanja tanpa kemasan sekali pakai, kita juga sudah berkontrubusi meredam pemanasan global.