Sabar dapat diartikan sebagai tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu. Mengajarkan anak bersabar sejak dini dapat dilakukan melalui sejumlah kegiatan yang dilakukannya. Dari hal sehari-hari, seperti makan, mengantre, pelajaran bersabar dapat disiapkan dan dipraktikkan.
Dalam hal makan, anak dapat diajarkan bersabar, seperti mengunyah dengan benar, bersabar dalam mengambil makanan yang diinginkannya. Bila menunggu makanan pun, anak dapat diajarkan dalam bersabar, baik dalam proses pembuatannya ataupun menunggu ketika memesan makanan secara online.
Perihal bersabar, juga dapat termaktub pada literasi finansial. Anak dapat diajarkan mengenai apa sih perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Anak pun dapat dikenalkan dengan konsep menabung (yang di dalamnya terdapat makna bersabar). Manakala anak menginginkan sesuatu juga dapat disinggung, dikasih tipis-tipis, bahwa diperlukan kesabaran hingga keinginannya tercapai. Misalnya, ketika anak menginginkan mainan tertentu, bisa diberikan pemahaman, nanti dibelikan di tanggal orang tuanya gajian. Dengan begitu anak harapannya dapat bersabar menunggu hingga waktunya tiba.
Perihal bersabar juga dapat ditautkan ketika berbelanja online. Kenalkan anak dengan proses, sistem dari belanja online. Bahwa diperlukan proses, waktu, hingga barang sampai di rumah.
Kesabaran pun dapat diupayakan melalui kegiatan memasak. Anak dapat dilibatkan mulai dari pilihan makanan yang akan dibuat, membeli bahan-bahan, hingga menyiapkan bahan makanan tersebut. Dengan terlibat langsung, anak mengalami langsung proses, serta dapat dibiasakan bersabar. Poin plus lainnya, anak pun jadi belajar tentang ilmu mengenai makanan – seperti gizi, kebersihan, dan sebagainya.
Pelajaran kesabaran juga dapat ditempuh dengan naik transportasi publik. Anak diajak untuk mengantre, mengenal aturan dan prosedur. Pada mengantre, diperlukan kesabaran. Pun begitu untuk sampai ke tempat tujuan, terkadang perlu transit, berpindah peron, hal yang dilakukan dengan praktik tentang kesabaran.