Carian
Mengapa Sulit Mengajarkan Sesuatu Kepada Orang Lain? 
March 7, 2024 Arifin

Anda paham tentang suatu ilmu, lalu mencoba mengajarkan ilmu tersebut kepada orang lain, terkendalakah? Bila terkendala, tenang, Anda tidak sendirian. Hal tersebut merupakan sesuatu yang lazim terjadi.

Dikenal istilah curse of knowledge, dimana terjadi bias kognitif, manakala seseorang berusaha mengomunikasikan sesuatu kepada orang-orang. Ketika seseorang tahu banyak, ia mengira bahwa orang-orang yang diajarkannya pada level mengetahui pula.

Contoh dari curse of knowledge, ketika seorang profesor mengajar kepada mahasiswanya di kelas tentang suatu subjek pembelajaran. Sang profesor tersebut lupa bagaimana sulitnya mempelajari subjek tersebut pada kali pertama. Sang profesor pada tingkat pemahaman sekarang dikarenakan telah melalui jam terbang pembelajaran yang lebih panjang.

Maka benarlah kiranya menjadi pengajar memerlukan ilmu pula, tak hanya cukup dengan mengetahui konten subjek pembelajaran. Dikenal istilah teaching at the right level. Mengajar pada level yang tepat, maka seorang pengajar perlu untuk piawai menempatkan diri pada berbagai level pemahaman orang yang diajarnya.

Bagaimana untuk mengetahui level pengetahuan dari yang diajar? Seorang pengajar dapat melakukan asesmen terlebih dahulu. Asesmen merupakan penilaian, kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh gambaran tentang kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk memahami individu dan pengembangan program layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan. Dengan mengetahui peserta didik berada di level dimana, maka pendekatan mengajar pun dapat disesuaikan. Pengajar pun dapat melibatkan misalnya, peserta didik yang level pengetahuannya telah tinggi untuk membantu rekannya yang levelnya masih rendah. Hal semacam itu dapat menjadi cara pula untuk mengikis kemungkinan curse of knowledge – dikarenakan melibatkan sesama peserta didik. Dengan begitu pula mengikis kemungkinan bias kognitif.

Komen