Perlu untuk mengatur waktu melihat layar (screen time) untuk memperbaiki kualitas tidur selama menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan. Selama menunaikan ibadah puasa waktu tidur malam umumnya berkurang sebab harus bangun lebih awal untuk sahur, maka penting untuk mengupayakan tubuh dapat beristirahat dengan baik selama tidur malam.
Perhatikan penggunaan perangkat elektronik menjelang tidur, melakukan aktivitas yang menenangkan seperti mandi air hangat sebelum tidur, dan mematikan lampu saat tidur dapat membantu memperbaiki kualitas tidur.
Atur screen time serta menjelang tidur, jauhkan ponsel, termasuk juga cahaya dari televisi, laptop, dan lain-lain. Aktivitas seperti bekerja menggunakan komputer, mengerjakan pekerjaan rumah, menghitung tagihan, sebaiknya tidak dilakukan menjelang waktu tidur malam karena dapat membuat tidur terganggu.
Puasa dapat membuat kita kurang tidur, maka hindari begadang agar jadwal tidur kita tetap terjaga. Seperti diketahui, manusia umumnya butuh tidur selama tujuh hingga sembilan jam sehari.
Tidur nyenyak bisa meningkatkan produksi sel darah putih dan sel T yang berperan penting bagi sistem kekebalan tubuh serta membantu menurunkan stres. Upayakan pada pukul 21.00 atau 22.00 sudah tidur agar dapat terpenuhi kebutuhan tidurnya minimal tujuh jam dalam sehari.
Apabila tidak bisa mulai tidur pada pukul 21.00 atau 22.00, usahakan dapat tidur selama enam jam dalam sehari dengan menambah waktu tidur pada siang hari.
Kurang tidur dapat menimbulkan gangguan seperti susah berkonsentrasi, mudah lupa, dan merasa mengantuk sepanjang hari. Untuk jangka panjangnya, kurang tidur bisa memicu penyakit kronis misalnya seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Kurang tidur juga dapat memicu depresi dan penurunan sistem imunitas.
Sumber: Antara