Anak memiliki berbagai kebutuhan. Di antaranya kebutuhan gerak anak. Bila anak kurang bergerak, tak hanya motoriknya yang menjadi kurang terlatih, namun juga dapat berpengaruh pada tantrum, pola tidurnya, dan sebagainya.
Orang tua dengan demikian perlu kiranya untuk memfasilitasi kebutuhan gerak anak. Imbas dari hal tersebut juga sesungguhnya dapat membawa kebaikan para orang tua, yakni kebutuhan geraknya pun akan terpenuhi.
Dikenal istilah sedentary lifestyle. Bila dituruti malas bergerak ini, maka berisiko mengidap obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan macam-macam kanker. Ada pun untuk anak-anak, bergerak dibutuhkan agar sistem jantung dan kepadatan tulangnya tumbuh sempurna.
Lazimnya anak, akan gemar bergerak, maka orang tua pun dapat memanfaatkan kegemaran anak ini, dengan ikut bergerak pula. Bukan malahan meredam gerak anak, misalnya dengan sebentar-sebentar memberikan anak perangkat elektronik untuk bermain gim ataupun menonton.
Orang tua dapat ikut serta bergerak di rumah, seperti misalnya membuat permainan yang melibatkan gerak bersama anak. Di samping itu, berbagai fasilitas publik, seperti taman dapat digunakan. Bergeraklah bersama dengan anak, di taman-taman yang tersedia. Lalu pada akhir pekan, car free day, juga dapat menjadi ajang untuk menggerakkan raga bersama anak – berolahraga bersama.
Selain kebutuhan akan gerak, anak yang masih baru di dunia ini, akan senantiasa bertanya ini-itu. Bagi orang tua, hal ini sesungguhnya merupakan kesempatan untuk mengasah kembali sikap mempertanyakan. Orang tua yang lebih lama di dunia, amat mungkin rasa ingin tahu, sikap mempertanyakan, telah luntur, luruh, ataupun memudar.
Maka mari menyelami berbagai ilmu, menghidupkan kembali mengapa begini-mengapa begitu. Kala anak bertanya ini-itu, orang tua lazimnya akan mencoba mencari jawaban yang pas. Hebatnya lagi, anak akan kembali mengiringi dengan pertanyaan lanjutan. Semoga semangat rasa ingin tahu, growth mindset, dari anak dapat pula diiringi oleh para orang tua.