Banyak orang yang keliru dalam memahami konsep penggunaan sunscreen atau tabir surya yang menyebabkan perlindungan kulit kurang optimal. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi yakni mengabaikan perlunya pengulangan penggunaan sunscreen setiap beberapa jam.

Sunscreen biasanya memiliki tanda SPF (Sun Protection Factor) yang menunjukkan seberapa lama kulit dapat terlindungi dari paparan sinar matahari sebelum terbakar. SPF 15 misalnya, itu cepat dibakar matahari. SPF 15 cuma tahan sekitar satu setengah jam di kulit.

Lalu ada pula kesalahpahaman bahwa menggunakan sunscreen dengan SPF tinggi membuatnya tahan sepanjang hari. Hal tersebut tidak benar. Setiap satu setengah hingga dua jam, sunscreen perlu diaplikasikan ulang untuk mempertahankan perlindungannya.

Meski begitu, pemilihan SPF yang tepat juga menjadi hal penting. Misalnya, untuk aktivitas dalam ruangan yang jarang terkena sinar matahari, SPF 40 atau 50 sudah cukup. Namun, untuk aktivitas di luar ruangan yang terus terkena sinar matahari, mungkin perlu SPF yang lebih tinggi.

Perlu diingat, bahwa sunscreen dengan SPF tinggi biasanya mengandung bahan dasar minyak atau oil, yang dapat menyebabkan komedo. Maka penting untuk memilih sunscreen yang sesuai dengan kebutuhan kulit masing-masing.

Selain itu, perlu diperhatikan pula bahwa ada jenis sunscreen yang tahan air dan ada yang tidak. Bila menggunakan sunscreen yang tidak tahan air saat berkeringat, perlindungan kulitnya juga akan hilang, sehingga konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis sunscreen yang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas.

Sumber: Antara