Fabel merupakan cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti). Sama seperti karya kreatif lainnya, fabel juga memerlukan riset.
Riset dibutuhkan untuk mengetahui karakter hewan, bisa dilakukan melalui amatan, membaca, menonton tayangan tentang hewan, dan sebagainya.
Dengan bekal riset tersebut, pembaca selain mendapatkan cerita, juga mendapatkan sekelumit pengetahuan tentang ciri hewan tertentu. Riset juga memungkinkan agar pembaca tidak mengalami bias informasi. Imajinasi pada fabel bukanlah imajinasi yang bablas, melainkan imajinasi dengan riset.
Riset terhadap hewan dapat dilakukan melalui amatan. Sekejap saya teringat pada pelukis Raden Saleh. Pelukis Raden Saleh sendiri termasyhur dengan sejumlah karyanya yang menggambarkan singa seperti “Perburuan Singa”, “Singa Terluka”.
Binatang buas sendiri merupakan subjek lukisan favorit Raden Saleh. Seperti dilansir Good News From Indonesia, untuk mempelajari anatomi hewan buas ini, Raden Saleh gemar pergi ke pertunjukan penjinak hewan Henri Martin di Den Haag. Di sini, ia sering menyelinap ke belakang panggung untuk melihat singa dari jarak dekat.
Bila Anda tertarik menulis fabel, pengamatan terhadap hewan dapat dilakukan. dengan pengamatan langsung. Dengan begitu, maka memungkinkan mendapatkan fakta, kesan, serta lebih kuat di benak mengenai hewan tertentu. Mungkin bisa dengan hewan peliharaan Anda yang menjadi cerita, misalnya kucing. Kerap berinteraksi dengan hewan peliharaan, maka Anda seyogianya paham luar-dalam si binatang. Maka itu merupakan bahan riset yang mumpuni.
Masih terkait amatan, seseorang dapat mengamati hewan yang ada di lingkup rumahnya. Cobalah daftar ada hewan apa saja, dan mulailah lakukan pengamatan. Anda pun dapat meluaskan ruang lingkup amatan, misalnya pergi ke taman ataupun kebun binatang.
Riset melalui amatan tersebut, lalu dapat dikuatkan dengan pengetahuan dari jurnal ataupun sumber ilmiah lainnya. Dengan begitu maka asumsi, imajinasi, dapat dikukuhkan dengan fakta ilmiah.
Adakah riset harus lengkap sebelum memulai cerita? Seseorang dapat melakukan riset pula di saat sedang pembuatan fabel. Di samping itu melakukan cross check fakta, informasi, juga dapat dilakukan, demi mendapatkan kisah fabel yang memberikan informasi tepat guna.