Menulis, sama dengan keahlian lainnya. Memerlukan pembiasaan kebiasaan baik. Maka segala hal yang terlihat sederhana, “sepele”, sesungguhnya dapat membantu seseorang agar dapat menulis dengan baik.
Hal yang sederhana itu di antaranya menulis pesan, mencatat ide, mengingat atau memberi deskripsi. Mari mulai dari poin pertama, menulis pesan. Agar terbiasa menulis dengan baik dan benar, salah satu cara melatihnya ketika menuliskan pesan di perangkat WhatsApp. Dalam sehari ada berapa kali Anda menulis di perangkat tersebut? Bila terbiasa, maka sesungguhnya Anda tengah menempa diri dalam keseharian.
Menulis pesan dengan baik, bisa dengan memperhatikan titik, koma, typo. Menulis pesan dengan baik, dapat dengan memperkirakan warta dapat dimengerti penerima. Dengan membiasakannya, maka akan terbiasa tertib dalam menulis.
Sumber tulisan dapat dari amatan, obrolan, baca. Di samping itu yang tak kalah pentingnya juga dengan mencatat ide-ide yang bermunculan. Dari amatan, obrolan, baca, tersebut bisa jadi telah dipikirkan, “dimasak” di pikiran, namun bila bahan dasar tersebut tak dicatat, maka dapat menguap begitu saja.
Pencatatan merupakan hal penting. Di samping itu catatan juga sebaiknya rapi, sehingga bila diperlukan dapat diakses dengan mudah. Tips lainnya yakni dengan segera mencatat dan mencatat saja bila ide itu muncul. Jangan merasa idenya kurang ok, catat saja dulu, toh nanti bisa direnungkan ataupun digabungkan dengan ide lainnya.
Tips sederhana lainnya yakni terkait deskripsi. Belajarlah untuk mengulik detail, deskripsi dari sesuatu. Hal itu dapat dengan mengajukan pertanyaan, mencari tahu sendiri dari sumber informasi yang ada, mengingat detail, ataupun mencatat hal unik menarik dari amatan.
Dengan mengetahui deskripsi, memungkinkan lebih leluasa dalam sudut pandang penulisan. Pun begitu tulisan akan dapat lebih kaya secara bobot, tak sekadar menjawab hal-hal mendasar.