World Book Day atau Hari Buku Sedunia merupakan acara tahunan yang dirayakan setiap tanggal 23 April. Acara ini mulai dianjurkan oleh UNESCO pada 23 April 1995.
Pada Hari Buku Sedunia, berbagai negara menyelenggarakan aktivitas untuk membuka mata masyarakat mengenai dunia membaca, dunia penerbitan buku, hingga hak cipta. Hari Buku Sedunia juga menjadi momen untuk mengajak masyarakat lebih mengenali karya–karya atau bahan bacaan yang menarik.
Lalu bentuk perayaan apa yang dapat dilakukan? Tiap dari kita dapat berperan merayakannya dengan porsinya masing-masing. Bagi orang tua maupun guru bisa dengan membacakan cerita (read aloud) untuk anak. Hal tersebut dapat bermakna menumbuhkan kecintaan anak pada buku, serta meningkatkan minat baca pada anak.
Read aloud merupakan metode yang mengondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Orang tua dan guru yang membacakan cerita kepada anak-anak dapat menjadi contoh bagi anaknya (reading role model).
Melekatkan membaca sebagai kegiatan menyenangkan – orang tua dapat melibatkan anak ketika membeli buku. Izinkan mereka untuk memilih buku mana yang hendak dibeli. Tentunya dengan panduan, pantauan tertentu dari orang tua.
Melekatkan membaca sebagai kegiatan menyenangkan – bentuk perayaan lainnya yang dapat dilakukan dengan membaca di tempat publik, di sarana transportasi umum. Anda dapat membawa buku sendiri ke public space yang ada. Di samping itu sejumlah taman, serta halte, sesungguhnya telah menyediakan buku yang dapat diakses untuk dibaca. Maka mari membaca, merayakan hari buku sedunia dengan cara menyenangkan tersebut.
Melekatkan membaca sebagai kegiatan menyenangkan – bentuk perayaan lainnya dapat dilakukan dengan membagikan cerita, kesan, dari apa-apa yang dibaca. Kesenangan membaca itu perlu untuk disebarkan. Pun begitu dengan isi bukunya. Di samping itu membagikan cerita, kesan, dari apa yang dibaca, juga melatih artikulasi, argumentasi, berpikir kritis.