World Book Day atau Hari Buku Sedunia merupakan acara tahunan yang dirayakan setiap tanggal 23 April. Masih hangat dan bertebaran kiranya berbagai konten terkait perayaan tersebut. Dalam artikel kali ini mari mencoba menelaah sekelumit tentang buku.
Mari melihat dari metode membeli buku, adakah Anda sosok yang membeli saja dulu buku, untuk urusan membacanya bisa nanti-nanti. Sementara itu dikenal istilah sundoku yang berarti perilaku seseorang yang gemar membeli buku, tetapi hanya ditumpuk dan tidak dibaca. Perayaan Hari Buku, seakan menjadi pemantik untuk membaca aneka buku yang telah dibeli.
Perihal buku, maka perhatikan cara menyimpan, merawatnya. Ketahui risiko buku yang dapat dimakan rayap. Bagaimana baiknya penempatan buku ketika disimpan.
Perihal buku, juga dapat terkait dengan akses terhadap bacaan. Realitanya ada ketimpangan perihal akses membaca buku. Maka salah satu langkah yang dapat ditempuh dengan memberikan donasi buku ke taman bacaan. Pilah pilih buku yang akan didonasikan. Sekiranya yang akan bermanfaat untuk pembaca di taman bacaan tersebut.
Perihal buku, teringat pada perkataan dari sosok yang pernah menjadi duta baca Najwa Shihab, “Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu, mari jatuh cinta!”. Adakah Anda masih ingat buku mana yang membuat diri jatuh cinta membaca? Sementara itu, bila belum jatuh cinta membaca buku, mari temukan buku tersebut. Kiranya proses penemuannya bisa dari hobi, kegemaran Anda.
Perihal buku, di sejumlah media sosial terdapat para pemengaruh yang memberikan ulasan, kesan terhadap buku. Hal tersebut positif adanya untuk menyebarkan kegembiraan membaca. Di samping itu dapat menjadi panduan hendak membaca buku apa.
Perihal Hari Buku juga memantik semangat untuk membaca dengan riang gembira, kapan saja, di mana saja. Buku dapat menjadi teman perjalanan. Buku juga dapat menjadi teman keseharian yang senantiasa menghadirkan inspirasi, cerita, perenungan.