Penulis buku anak Noor H. Dee dalam unggahannya di media sosial menyoal ‘menulis untuk keabadian?’. Dalam amatannya nyatanya sejumlah karya tidak abadi. Ia mengungkap fakta ribuan atau bahan mungkin jutaan penulis terlupakan. Cerita-cerita yang mereka karang tidak bertahan lama dalam ingatan. Jangankan diingat, dibaca pun tidak. Ditulis hanya untuk diabaikan.
Lalu menarik adanya saran yang diungkapnya. Menjadi abadi dalam dunia kepenulisan adalah kata kerja aktif yang membutuhkan upaya banyak pihak. Untuk penulis, teruslah berupaya menghasilkan karya tulis yang bagus. Untuk pembaca, teruslah berupaya membicarakan karya-karya yang bagus ke banyak orang, jadikan perbincangan, jadikan seolah-olah karya itu memang sangat penting untuk dibaca dan dirayakan. Untuk penerbit, teruslah berupaya mencetak ulang karya-karya yang memang dibutuhkan.
Dalam hal ini saya akan menggarisbawahi saran dari Noor H. Dee teruntuk pembaca. Dikarenakan hal tersebut yang dapat dilakukan oleh banyak orang serta kita-kita semua. Maka cobalah menyisipkan buku-buku bagus dalam perbincangan keseharian Anda. Dengan begitu ada semangat penyebaran, ada ilmu yang diutarakan. Hal tersebut juga menjadi kesempatan bagi Anda untuk mengutarakan kesan terhadap suatu buku. Dengan memperbincangkannya, maka akan lebih mendalam pemahaman, serta lebih diingat pula bagi diri.
Dari perbincangan-perbincangan yang Anda lakukan, siapa tahu orang-orang tertarik untuk membaca pula. Yang dengan demikian menyuburkan ekosistem perbukuan.
Perihal perbincangan buku, seseorang dapat bergabung di klub buku tertentu, ataupun komunitas. Hal tersebut dapat memperkaya perspektif, serta membuat Anda semakin semangat membaca. Dikarenakan nyambungnya perbincangan antara sesama penyuka buku.
Seseorang pun dapat menggunakan media sosialnya sebagai “perbincangan tentang buku”. Hal tersebut dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dan beragam. Terdapat semangat inklusif, baik itu yang memang telah menyukai buku atau orang-orang yang belum terlalu akrab dengan buku. Ketika dihadapkan dengan buku bagus, mari menceritakannya, mari memperbincangkannya. Jangan berhenti di diri Anda saja.