Pada usia berapa seseorang mulai menyukai buku? Tentu terdapat beberapa faktor yang menyebabkannya. Bila boleh berkaca pada pengalaman personal, saya baru mulai jatuh hati pada buku ketika remaja. Untuk urusan membaca, memang telah saya sukai semenjak kecil. Sedari kecil membaca koran, majalah. Sedangkan untuk urusan buku ketika itu sempat berpikir, buku itu berat, rumit, sulit, tidak menyenangkan. Ditambah lagi dengan kesan terhadap buku-buku pelajaran sekolah yang kurang saya nikmati membacanya.
Namun, seperti kata jurnalis Najwa Shihab, “Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cari buku itu, mari jatuh cinta!”. Persepsi saya berubah terhadap buku, ketika membaca novel “Harry Potter dan Batu Bertuah”. Ternyata membaca buku menyenangkan, mengalir, serta dapat begitu nikmat membacanya halaman demi halaman.
Maka bagimu yang belum menyukai buku, tipsnya menurut hemat saya, temukan buku yang membuatmu jatuh cinta pada membaca buku.
Ada pun salah satu cara untuk mencapai hal tersebut, dapat ditempuh dengan mencari kesesuaian dengan hobi, minat. Maka carilah buku yang sejalur dengan hobi-minat.
Pengemasan suatu buku juga dapat menjadi alasan membaca. Untuk awalan, seseorang dapat membaca ulasan, bagian cover depan-belakang, adakah buku tersebut sekiranya menarik bagi diri.
Seseorang juga dapat memulainya dari kecil-kecilan. Misalnya dengan membaca ‘buku sekali duduk’. Buku tersebut lazimnya terdiri dari puluhan halaman saja, sehingga dapat dikatakan tipis, serta dapat habis dibaca dalam sekali duduk.
Perihal interaksi dengan buku juga dapat diupayakan dengan bertumpu pada pendengaran. Audio book dapat menjadi pilihan. Mungkin di perjalanan, di sela kemacetan, audio book dapat didengarkan sebagai upaya menjalin interaksi dengan buku.