Minggu ini terdapat libur di tengah pekan bertepatan dengan Hari Buruh Internasional (1 Mei). Bagaimana Anda menjalani hari libur tersebut kemarin? Kami sekeluarga berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kunjungan ke kebun binatang merupakan salah satu opsi kontekstual bagi mereka yang memiliki anak kecil. Terlebih bila anak sedang hobi-hobinya terhadap binatang, maka cus berangkatlah ke kebun binatang yang berada dalam jangkauan tempat tinggal Anda.
Kebun binatang Ragunan merupakan pilihan wisata yang memungkinkan pengunjungnya untuk berjalan kaki melihat binatang-binatang yang ada. Memakai arloji pintar, saya mencatatkan lebih dari 11.000 langkah sebagai buah dari berkeliling kebun binatang yang memiliki latar sejarah bertaut dengan pelukis Raden Saleh.
Maka untuk Anda yang ingin sembari berolahraga jalan kaki, kebun binatang Ragunan dapat menjadi opsi. Treknya pun nyaman dilalui dengan variasi naik-turun yang aksesibel.
Hal menarik lainnya dari wisata ke kebun binatang Ragunan menurut hemat saya, terkait guyub dan rasa kekeluargaan yang terlihat dimana-mana. Dengan luas 147 hektar, di berbagai titik terdapat keluarga, ataupun kelompok yang berkumpul. Baik itu menyantap makanan bersama, bersantai, ataupun bercengkerama menikmati waktu.
Luasnya jelajah di kebun binatang Ragunan sebanding pula dengan terdapat sekitar 2.000 koleksi satwa dari 200 lebih spesies. Hewan yang ada, meliputi jenis reptil, mamalia, burung-burung, hingga ikan. Dari berbagai koleksi satwa tersebut, terdapat bagan yang menjelaskan berada di posisi apa satwa yang ada. Hal tersebut dapat menghadirkan kesadaran untuk peduli terhadap fauna. Dikarenakan beberapa satwa berada di posisi terancam punah.
Sembari menjelajah, selain melihat hewan, wisata flora pun dapat dilakukan dengan terdapat sekitar 20.000 pohon dari banyak jenis – yang turut membuat perjalanan menjadi teduh.
Pusat Primata Schmutzer juga menarik untuk dikunjungi. Berbagai koleksi primata seperti orang utan dan gorila terdapat di sana. Untuk orang utan misalnya, dapat dilihat bagaimana orang utan berinteraksi antara sesamanya, serta bagaimana cara mereka menyantap makanan. Dari balik jendela kaca, pengunjung dibawa begitu dekat menyaksikan aktivitas orang utan.
Untuk gorila terdapat informasi bahwa hewan tersebut tidak suka dengan suara bising. Melansir Bobo, pendengaran gorila dapat mengetahui suara asing yang tidak pernah didengar sebelumnya. Maka disarankan untuk tetap diam atau berbicara dengan suara pelan.