Carian
Mengajarkan Keanekaragaman Pada Anak 
May 15, 2024 Arifin

Banyak ketidaksamaan, perbedaan pada manusia. Hal tersebut seyogianya telah dikenalkan pada anak. Keanekaragaman itu dapat berupa perbedaan fisik, ras, agama, tingkat ekonomi, disabilitas-nondisabilitas, dan sebagainya.

Lantas bagaimana cara mengajarkan aneka ragam perbedaan tersebut pada anak? Salah satu cara yang dapat dilakukan melalui buku. Saya dan istri sebagai contoh, mengenalkan difabel melalui buku “Ayo Berteman: Mari Mengenal Teman dengan Disabilitas”. 

Pada buku cerita tersebut diperkenalkan beragam karakter disabilitas yakni Aubrey yang memiliki cerebral palsy, Zafran yang terlahir tuli, Embun yang lahir dengan hidrosefalus, Raka yang lahir dengan katarak hingga menyebabkannya harus memakai kacamata khusus.

Pada buku tersebut, bagi anak nondisabilitas ketika bertemu anak disabilitas “dijembatani” dengan sejumlah ide yaitu temani kami bermain, tawarkan snack, bantu dorong kursi roda kami. Tak sekadar membaca nyaring (read aloud), membersamai anak, melainkan juga kami mendiskusikan dengan anak perihal disabilitas. Seperti apa yang terlintas di pikiran anak ketika bertemu anak disabilitas, hal yang sebaiknya dilakukan, hal yang sebaiknya dihindari, dan sebagainya.

Cara lainnya untuk memperkenalkan anak keragaman, yakni mengajak mereka bersosialisasi serta jalan-jalan. Baik itu di perjalanan, maupun tempat tujuan, keragaman  fisik, ras, agama, tingkat ekonomi, disabilitas-nondisabilitas – amat mungkin dijumpai dan ditemui.

Ayah-bunda dapat mendiskusikan dengan di rumah mengenai keragaman tersebut. Hal tersebut merupakan bekal yang kiranya berfaedah untuk kehidupan anak kini serta mendatang.

Ayah-bunda dapat mendiskusikan, hal yang dihindari, seperti misalnya melakukan bully kepada mereka yang berbeda. Bila ada yang memantik anak untuk berkomentar di ruang publik, bisa dengan berbisik terlebih dahulu kepada orang tua. Ayah-bunda juga dapat memberikan contoh yang baik pada anak, because children see, children do. Anak merupakan pengamat yang ulung. Maka dengan demikian orang tua juga perlu membekali diri dengan ilmu dan perilaku untuk menyikapi keanekaragaman tersebut dengan baik.

Komen