Kebisaan, kebecusan anak, dapat diasah, dilatih sejak dini. Salah satu upayanya yakni dengan melibatkan anak dalam berbagai hal. Tentunya dengan menakar pula risiko serta kemampuan anak.
Anak, yang terhitung masih baru di dunia – sesungguhnya memiliki ketertarikan untuk terlibat serta melakukan eksplorasi. Meski begitu, terkadang orang tua melarang, membatasi keterlibatan anak, dikarenakan beberapa hal. Misalnya, karena kemungkinan berantakan yang ditimbulkan, perlu kesabaran untuk mengajarkan, dan sebagainya.
Memang melibatkan anak dalam berbagai hal, perlu ilmu, kesabaran. Dikarenakan memang masih usianya, serta ini baru percobaan keberapa bagi anak untuk melakukan sesuatu. Anak pun dalam benaknya masih menganggap sebagai permainan, petualangan tertentu.
Di sisi mana saja anak dapat dilibatkan? Sisi terkait kebersihan rumah, pakaian, terkait aktivitas dapur, dan lain sebagainya. Anak bisa dilibatkan, misalnya ketika membuat kopi, biarkan anak memasukkan kopi, gula, serta mengaduknya. Orang tua dapat mengapresiasi dengan ucapan dan tindakan dari apa yang dilakukan anak tersebut.
Ketika anak telah gembira dengan pelibatan tersebut, anak pun dapat menjadi ringan tangan. Selain kemampuan kemandirian tersebut, anak akan menawarkan diri untuk membantu. Di samping itu tumbuh kepercayaan diri, bahwa dirinya dapat melakukan sesuatu yang manfaatnya dapat terlihat serta diapresiasi orang tua. Melibatkan anak juga dapat berwujud meminta aspirasi, pendapat anak. Entah itu terkait mau jalan-jalan ke mana, pilihan belanja online, dan sebagainya. Dengan cara tersebut, anak akan dibiasakan memilah-memilih opsi, membuat keputusan, berpendapat, dan sebagainya.