Sport tourism semakin diminati. Secara definisi sport tourism merupakan gabungan dari olahraga dan pariwisata. Selain mengadakan acara olahraga, sport tourism digunakan untuk mempromosikan pariwisata, atau mengenalkan obyek menarik di daerah yang menyelenggarakan acara.

Sembari berolahraga, seseorang dapat menikmati sawah, gunung, sungai, hutan, pesisir pantai, dan laut. Dikenal pula istilah Soft Sport Tourism yakni aktivitas olahraga yang berkaitan dengan gaya hidup atau tren yang dapat diikuti semua orang secara terbuka atau umum.

Sport tourism juga tak hanya tentang keindahan alam, kota pun menyambut konsep tersebut. Maka sejumlah aktivitas olahraga, jalurnya diatur, seperti berada di titik-titik bersejarah suatu kota. Hal tersebut untuk menghadirkan daya pikat berolahraga serta berwisata pula.

Bila merujuk pada buku Atomic Habits karya James Clear terdapat prinsip Make It Attractive. Dalam hal ini kebiasaan baru, harus “dikawinkan”, dicarikan irisan dengan hal yang suka kita kerjakan.

Maka hal semacam sport tourism dapat merupakan wahana untuk membiasakan berolahraga dengan cara yang menyenangkan. Bila ditanya siapa yang senang berolahraga? Mungkin beberapa orang akan kurang sreg. Namun, bila berwisata, tentu hal yang lazimnya menyenangkan. Dari daya tarik awal “wisata” tersebut, maka bisa jadi kebiasaan baru yakni rutin berolahraga akan terpupuk, terbiasakan.

Dalam contoh lainnya, membiasakan untuk berolahraga dengan bergerak aktif, sesungguhnya juga dapat dipadukan dengan nuansa petualangan dan pencarian. Misalnya, di sekitar zonasi rumah Anda, sembari mencari makanan, bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Atau ketika berbelanja, kaki-kaki akan “tanpa terasa” bergerak dari satu toko ke toko yang lain.